Inggris Selidiki Kematian Wanita Akibat Terpapar Racun Pembunuh Agen Ganda Rusia

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 19 November 2021 07:04 WIB

Dawn Sturgess.[Dailymail.co.uk]

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris akan menyelidiki kematian seorang wanita akibat racun Novichok, yang digunakan untuk percobaan pembunuhan terhadap mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal tiga tahun lalu.

Dawn Sturgess meninggal karena terpapar Novichok pada Juli 2018 setelah pasangannya menemukan botol parfum yang digunakan operasi intelijen Rusia untuk menyelundupkan racun ke Inggris.

Skripal, yang menjual rahasia Rusia ke Inggris, dan putrinya Yulia ditemukan tak sadarkan diri di bangku taman di kota Salisbury, Inggris selatan, empat bulan sebelumnya.

Mereka dan seorang petugas polisi yang datang ke rumah Skripal, kritis di rumah sakit karena terpapar racun saraf tingkat militer.

Jaksa Inggris telah mendakwa tiga orang Rusia, yang mereka katakan adalah perwira intelijen militer GRU, secara in absentia atas serangan terhadap Skripal dan putrinya. Tidak ada kasus formal yang diajukan terhadap mereka atas kematian Sturgess, 44 tahun.

Advertising
Advertising

"Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa keluarga Dawn Sturgess mendapatkan jawaban yang mereka butuhkan," kata Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel saat mengumumkan penyelidikan publik, yang akan dipimpin oleh Heather Hallett, seorang pensiunan hakim senior.

"Pemerintah sedang melakukan penyelidikan setelah mempertimbangkan dengan cermat saran dari Baroness Hallett bahwa ini perlu untuk memungkinkan semua bukti yang relevan didengar," kata Patel seperti dikutip Reuters, Kamis, 18 November 2021.

Inggris mengatakan upaya pembunuhan Skripal diperintahkan oleh pejabat tinggi di Rusia, dan insiden itu menyebabkan pengusiran diplomatik Timur-Barat terbesar sejak Perang Dingin.

Rusia telah membantah terlibat, melemparkan tuduhan itu sebagai propaganda anti-Rusia.

Pada September, polisi Inggris mendakwa tersangka ketiga Sergey Fedotov dengan tuduhan konspirasi untuk membunuh Skripal, mantan perwira GRU, dan berusaha membunuhnya, putrinya Yulia dan petugas polisi.

Dua orang Rusia lainnya, Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov, didakwa dengan tuduhan pelanggaran yang sama tiga tahun lalu.

Pada 2016, penyelidikan publik Inggris lainnya menyimpulkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan telah menyetujui operasi intelijen Rusia untuk membunuh mantan agen KGB Alexander Litvinenko dengan radioaktif polonium-210.

Dua orang Rusia, kemungkinan bertindak atas perintah Dinas Keamanan Federal Rusia, meracuni Litvinenko, seorang kritikus vokal Putin yang melarikan diri dari Rusia ke Inggris.

Racun yang digunakan adalah teh hijau yang dicampur dengan isotop radioaktif di sebuah hotel mewah di London, demikian kesimpulan penyelidikan.

Baca juga: Pengadilan Eropa: Rusia Bersalah Atas Pembunuhan Eks KGB Alexander Litvinenko

Berita terkait

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

5 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

8 jam lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

3 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

6 hari lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

6 hari lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

6 hari lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Promosikan Keunggulan Livin' di London

6 hari lalu

Bank Mandiri Promosikan Keunggulan Livin' di London

Bank Mandiri memperkenalkan fitur bertajuk Livin' Around The World (LATW) dalam Seminar Gelora Mahasiswa (GEMA).

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

7 hari lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

8 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

9 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya