Amerika Sanksi Dua Komandan AL Kamboja karena Korupsi Proyek Pangkalan Militer

Reporter

Tempo.co

Kamis, 11 November 2021 12:00 WIB

Pelaut berjaga di Pangkalan Angkatan Laut Ream Kamboja di Sihanoukville, Kamboja, 26 Juli 2019. [REUTERS/Samrang Pring/File Photo]

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat meningkatkan kampanyenya melawan korupsi di Kamboja pada Rabu, dengan mengeluarkan imbauan untuk perusahaan AS dan memasukkan daftar hitam dua pejabat pemerintah yang dituduh mencari keuntungan dari pembangunan pangkalan angkatan laut terbesar Kamboja.

Departemen Luar Negeri AS, Departemen Keuangan dan Perdagangan bersama-sama mengeluarkan nasihat bagi perusahaan yang melakukan bisnis di Kamboja, "untuk berhati-hati terhadap interaksi dengan entitas dalam praktik bisnis yang korup, kegiatan kriminal dan pelanggaran hak asasi manusia."

Risiko tersebut termasuk transaksi di sektor keuangan, real estat, kasino dan infrastruktur, serta dengan entitas yang terlibat dalam perdagangan manusia, satwa liar dan narkotika dan risiko terkait dalam kayu dan manufaktur, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, dikutip dari Reuters, 11 November 2021.

Kantor Perwakilan Dagang AS akan meninjau manfaat perdagangan Kamboja di bawah Sistem Preferensi Umum untuk negara-negara berkembang setelah Kongres mengesahkan kembali program itu, yang berakhir pada 2020, tambahnya.

Sebelumnya pada hari Rabu, Departemen Keuangan menjatuhkan sanksi pada komandan angkatan laut Kamboja, Tea Vinh, dan pada Chau Phirun, direktur jenderal Departemen Layanan Material dan Teknis Kementerian Pertahanan, menuduh keduanya berencana untuk berbagi dana yang diambil dari proyek pangkalan angkatan laut Ream.

Advertising
Advertising

Pangkalan militer di Teluk Thailand telah menarik perhatian dari Washington atas kehadiran militer Cina yang berkembang di sana.

Sanksi tersebut membekukan aset AS mereka dan umumnya melarang orang Amerika untuk berurusan dengan mereka. Departemen Luar Negeri AS pada Rabu juga melarang para pejabat dan beberapa anggota keluarga mereka bepergian ke Amerika Serikat.

"Amerika Serikat tidak akan tinggal diam sementara pejabat korup secara pribadi mendapatkan keuntungan dengan mengorbankan rakyat Kamboja," kata Andrea Gacki, direktur Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan.

Kementerian luar negeri dan pertahanan Kamboja tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Setahun yang lalu, Kamboja mengatakan telah meruntuhkan fasilitas yang didanai AS di pangkalan angkatan laut Ream untuk memungkinkan ekspansi lebih lanjut. Amerika Serikat mengatakan Kamboja setahun sebelumnya menolak tawarannya untuk memperbaiki pangkalan itu.

Amerika Serikat bulan lalu menuduh Kamboja kurang transparan tentang kegiatan konstruksi Cina di pangkalan itu, dan mendesak pemerintah untuk mengungkapkan kepada rakyatnya cakupan penuh keterlibatan militer Beijing.

Pernyataan Departemen Keuangan dan Luar Negeri pada hari Rabu tidak menyebutkan keterlibatan Cina dengan pangkalan tersebut.

Kamboja telah bergerak lebih dekat ke Cina untuk menjadi salah satu sekutu terpentingnya di Asia Tenggara, pada saat Washington berusaha untuk melawan pengaruh Beijing yang berkembang di kawasan itu.

Baca juga: Remaja Penyandang Autisme Divonis Penjara karena Hina Partai Berkuasa Kamboja

REUTERS

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

2 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

2 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

7 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

8 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

8 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

8 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

14 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

21 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

22 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

22 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya