Total Kasus Covid-19 di Dunia Hampir Tembus 250 Juta Kasus

Reporter

Tempo.co

Senin, 8 November 2021 09:30 WIB

Petugas berpakaian APD memeriksa bukti hasil tes negatif untuk pelancong di pintu masuk Stasiun Kereta, setelah kasus lokal baru penyakit Covid-19 di Harbin, Cina, 21 September 2021. Para pecinta hewan meminta pemerintah menyusun kebijakan pengendalian virus corona bagi hewan. cnsphoto via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus infeksi virus corona total dari seluruh dunia pada Minggu, 7 November 2021, mendekati 250 juta kasus. Saat ini, varian Delta Covid-19 mulai mereda dan aktivitas perekonomian mulai kembali normal, kendati sejumlah negara di Eropa timur mengalami kenaikan kasus Covid-19.

Dalam lebih dari tiga bulan, hasil analisis Reuters memperlihatkan angka rata-rata kasus infeksi virus corona mengalami penurunan sampai 36 persen. Kendati penyebaran virus corona melambat, virus ini masih menginfeksi 50 juta orang setiap 90 hari karena tingginya tingkat penularan varian Delta Covid-19.

Advertising
Advertising

Dibutuhkan waktu hampir setahun untuk mencapai 50 juta kasus Covid-19 pertama kalinya.

Ahli kesehatan optimis banyak negara di dunia bangkit dari memburuknya pandemi Covid-19 karena menjalankan imunisasi massal vaksin virus corona dan kondisi alami. Namun para ahli kesehatan memperingatkan masyarakat agar berhati-hati karena cuaca dingin dan liburan akhir tahun yang banyak acara kumpul-kumpul bisa membuat angka penularan Covid-19 menjadi naik lagi.

“Kami berfikir soal kondisi saat ini dan akhir 2022. Ini adalah titik, di mana kita bisa mengendalikan virus tersebut, mengurangi keparahan penyakit dan kematian (akibat Covid-19),” kata Maria Van Kerkhove, seorang ahli epidemologis dari WHO.

Dengan adanya vaksin virus corona, dokter-dokter sekarang punya sarana perawatan yang lebih bagus. Inggris pada Kamis, 4 November 2021, telah menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui pil antiviral Covid-19 bernama molnupiravir, yang dikembangkan oleh Merck dan Ridgeback Biotherapeutics.

Sejumlah studi memperlihatkan pil itu bisa mengubah keadaan pasien-pasien Covid-19 yang sekarat atau sedang dirawat karena komplikasi Covid-19.

Analisis Reuters memperlihatkan infeksi virus corona masih tinggi di 55 negara dari 240 negara. Diantara negara yang masih tinggi kasus Covid-19-nya adalah Rusia, Ukraina dan Yunani, yang jumlah kasusnya mendekati kondisi awal pandemi Covid-19 pada dua tahun lalu.

Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Austria Belum Mau Kendorkan Aturan

Sumber: Reuters

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

3 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

6 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

14 jam lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

2 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

3 hari lalu

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

3 hari lalu

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

Pemerintah meminta seluruh jamaah haji Indonesia mewaspadai MERS-CoV yang ditemukan di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

4 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

5 hari lalu

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya