Mahasiswa Israel dan Palestina Ikut Kencan Kilat untuk Pertukaran Bahasa

Reporter

Tempo.co

Selasa, 2 November 2021 12:00 WIB

Warga Palestina mengobrol dengan warga Israel selama program pertukaran bahasa dengan model kencan kilat, di Yerusalem, 27 Oktober 2021.[REUTERS/Ronen Zvulun]

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok kecil pemuda-pemudi Israel dan Palestina di Yerusalem sedang mencoba untuk menjembatani kesenjangan Bahasa Ibrani dan Arab melalui pembelajaran model kencan kilat.

Sekitar 20 mahasiswa bertemu setiap minggu di sebuah vila abad ke-19, dan duduk bersama, seorang Yahudi menghadap orang Arab dan mereka berlatih bahasa satu sama lain, dipandu oleh kartu yang menguraikan skenario sederhana yang mendorong dialog.

Ketika peluit berbunyi setiap 20 menit, peserta bergiliran dengan pasangan baru melintasi meja yang diatur di bawah mural warna-warni, dikutip dari Reuters, 2 November 2021.

Pertemuan cepat dan ramah, meski kadang canggung, membantu orang-orang Palestina untuk meningkatkan Bahasa Ibrani yang diperlukan untuk berurusan dengan otoritas Israel, dan sebaliknya membantu orang-orang Yahudi untuk memperdalam pemahaman mereka tentang Bahasa Arab.

Sebagian besar warga Palestina di Yerusalem tinggal di sektor timur, yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967. Hanya Bahasa Ibrani dasar yang dipelajari di sekolah-sekolah Yerusalem Timur, sehingga menyulitkan warga Palestina untuk mencapai kecakapan tingkat lanjut.

Advertising
Advertising

"Dan itu sama untuk orang Israel - jika mereka belajar Bahasa Arab, itu Bahasa Arab yang tidak bisa Anda gunakan," kata Maya Giz, seorang guru Bahasa Ibrani, mengacu pada versi Bahasa Arab klasik dan tidak umum digunakan.

Giz, yang memprakarsai proyek tersebut pada 2019 bersama Sahar Mukhemar, seorang instruktur olahraga Palestina dan mantan muridnya, mengatakan bahwa latihan bahasa tersebut adalah "perlintasan batas mental" antara kedua bangsa.

Dia mengatakan orang-orang Palestina dan Israel yang mengambil bagian dalam program itu berbagi "rasa malu yang sama untuk berbicara dan...(dapat) mendobrak penghalang ketakutan ini bersama-sama".

Jamila Khouri, seorang Palestina, mengatakan belajar Bahasa Ibrani dapat membantunya dan orang lain "bergaul dengan baik dalam komunitas dan menemukan peluang kerja di bidang yang baik".

Peserta Yahudi Eli Benita mengatakan pembelajaran bahasa berbicara banyak tentang koeksistensi, di sebuah kota di mana ketegangan dalam konflik Israel-Palestina terkadang meluas menjadi kekerasan.

"Saya melihat bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk mencapai semacam rutinitas kehidupan yang damai di wilayah yang kita tinggali ini," kata mahasiswa Israel tersebut.

Baca juga: Setelah AS, Jepang Desak Israel Setop Pembangunan Perumahan di Tepi Barat

REUTERS

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

3 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

4 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

6 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

7 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

9 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

10 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

12 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

20 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

22 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

23 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya