Israel Lanjutkan Proyek Permukiman Ilegal di Tepi Barat Palestina

Reporter

Tempo.co

Senin, 25 Oktober 2021 12:10 WIB

Seorang demonstran memegang bendera Palestina saat beradu argumen dengan militer Israel saat aksi penolakan aneksasi Tepi Barat oleh Israel di Asira ash-Shamaliya dekat Nablus, 3 Juli 2020. Israel telah mendirikan permukiman yang menampung lebih dari ratusan ribu warga Israel dalam beberapa dekade. REUTERS/Raneen Sawafta

TEMPO.CO, Jakarta - Israel pada Ahad menerbitkan tender untuk sekitar 1.300 rumah permukiman ilegal baru di Tepi Barat dan pihak berwenang juga diperkirakan akan membahas proposal untuk 3.000 rumah lainnya yang telah menarik perhatian dari Amerika Serikat.

Otoritas Tanah Israel merilis tender untuk rumah baru yang akan dibangun di sejumlah permukiman yang berada di tanah Palestina di Tepi Barat, dikutip dari Reuters, 25 Oktober 2021.

Sebuah komite perencanaan pemerintah juga diharapkan dalam minggu mendatang untuk membahas proposal untuk sekitar 3.000 unit permukiman baru. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Jumat, langkah-langkah seperti itu dapat meningkatkan ketegangan dan merusak upaya untuk mencapai kesepakatan damai.

Kementerian Luar Negeri Palestina yang berbasis di Tepi Barat mengatakan rencana pemukiman baru mengancam peluang untuk berdamai berdasarkan solusi dua negara dan pada upaya regional, AS, dan internasional untuk membangun kepercayaan antara Israel dan Palestina.

Pembicaraan damai yang didukung AS antara Israel dan Palestina gagal pada tahun 2014. Sebagian besar negara menganggap permukiman Tepi Barat Israel sebagai ilegal.

Advertising
Advertising

Sementara itu dalam isu terpisah, wakil menteri luar negeri Israel pada Ahad mengatakan, pemerintahan Jeo Biden dapat membatalkan rencananya untuk membuka kembali misi diplomatik AS untuk Palestina di Yerusalem setelah Israel menyuarakan penentangan terhadap langkah tersebut.

"Saya yakin saya punya alasan bagus untuk berpikir ini tidak akan terjadi," kata Wakil Menteri Luar Negeri Idan Roll kepada Ynet TV Israel, dikutip dari Reuters.

"Amerika memahami kompleksitas politik," kata Roll. "Kami memiliki hubungan yang sangat baik...Kami tidak percaya mengejutkan mereka. Saya tidak berpikir mereka akan mencoba mengejutkan kami."

Juru bicara Kedutaan Besar AS tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Konsulat Yerusalem dimasukkan ke dalam Kedutaan Besar AS yang dipindahkan ke kota yang diperebutkan dari Tel Aviv pada 2018 oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, pembalikan kebijakan AS yang dipuji oleh Israel dan dikutuk oleh Palestina.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bulan ini menegaskan kembali rencana Washington untuk membuka kembali konsulat sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki hubungan Palestina. Dia tidak memberikan tenggat waktu

Pembukaan kembali konsulat Yerusalem dapat melemahkan Perdana Menteri nasionalis Israel Naftali Bennett dan melemahkan pemerintahan lintas spektrum partai yang rapuh, menurut para pejabat Israel.

Baca juga: Israel Menunjuk Enam Kelompok Sipil Palestina Sebagai Organisasi Teroris

REUTERS

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

55 menit lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

1 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

3 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

4 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

6 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

7 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

9 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

17 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

20 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

21 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya