Donald Trump Gugat Komite DPR yang Selidiki Kerusuhan di Capitol

Reporter

Tempo.co

Selasa, 19 Oktober 2021 11:08 WIB

Donald Trump. REUTERS/Jim Bourg

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggugat Komite Dewan Perwakilan Rakyat AS yang menyelidiki serangan ke Gedung Capitol AS pada 6 Januari lalu. Dia mengklaim Komite sengaja membuat permintaan ilegal untuk catatan di Gedung Putih selama ia menjabat sebagai presiden.

Trump mengajukan gugatan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Columbia. Dia mengatakan bahwa materi yang dicari oleh komite DPR tercakup dalam doktrin hukum yang dikenal sebagai hak istimewa eksekutif. Hak istimewa ini melindungi kerahasiaan beberapa komunikasi di Gedung Putih.

"Permintaan Komite belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak terikat tujuan legislatif yang sah," tulis pengacara Donald Trump Jesse Binnall dalam gugatan itu.

Anggota komite Liz Cheney, seorang Republikan dari Wyoming, dan Bennie Thompson, seorang Demokrat dari Mississippi, mengatakan gugatan Trump adalah upaya untuk menunda dan menghalangi penyelidikan.

Ratusan pendukung Donald Trump menyerbu Gedung Capitol pada 6 Januari 2021. Penyerbuan itu adalah upaya untuk mencegah anggota parlemen mengesahkan kemenangan pemilihan Joe Biden sebagai presiden AS. Lebih dari 600 orang menghadapi tuntutan pidana akibat penyerbuan tersebut.

Trump dimakzulkan oleh DPR yang dipimpin Demokrat atas tuduhan menghasut serangan terhadap Capitol. Namun dia dibebaskan oleh Senat.

Advertising
Advertising

Awal bulan ini Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberi wewenang kepada Arsip Nasional untuk menyerahkan sejumlah dokumen awal yang diminta oleh komite. Dokumen tersebut akan diserahkan oleh pihak Arsip Nasional bulan depan.

Komite telah memanggil pejabat lain termasuk mantan pejabat Departemen Kehakiman Jeffrey Clark, mantan kepala staf Trump Mark Meadows, wakil kepala staf Dan Scavino dan mantan pejabat Departemen Pertahanan Kash Patel.

Baca: Donald Trump Pertama Kalinya Tak Masuk Daftar 400 Orang Terkaya AS

REUTERS

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

2 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

12 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

17 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

17 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

18 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

21 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

23 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

1 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya