Bedak Bayinya Disebut Sebabkan Kanker, Johnson & Johnson Ajukan Bangkrut

Reporter

Tempo.co

Jumat, 15 Oktober 2021 14:31 WIB

Bedak bayi Johnson & Johnson. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Johnson & Johnson (JNJ.N) mengajukan kebangkrutan setelah ribuan pengguna bedak bayi melayangkan gugatan. Produk bedak buatan Johnson & Johnson disebut telah menyebabkan kanker.

Perusahaan Johnson &Johnson mengajukan klaim bedak ke entitas bernama LTL Management LLC. LTL ini yang akan mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Kamis di North Carolina, menurut catatan perusahaan dan pengadilan. Sementara Johnson & Johnson dan afiliasinya bukan bagian dari pengajuan kebangkrutan.

Sebelum mengajukan pailit, puluhan ribu pengguna bedak bayi Johnson & Johnson melayangkan gugatan. Sebabnya bedak dan produk bayi buatan perusahaan mengandung asbes dan menyebabkan kanker. Para penggugat termasuk wanita yang menderita kanker ovarium dan lainnya yang berjuang melawan mesothelioma.Johnson & Johnson sudah membantah gugatan itu.

Kamis lalu, perusahaan melakukan manuver hukum yang kontroversial untuk menghadapi gugatan. Dalam proses tersebut, bisnis J&J dibagi menjadi dua yang disebut merger divisi di bawah hukum Texas.

Transaksi itu menciptakan entitas baru yaitu LTL Management LLC yang dibebani dengan kewajiban bedak J&J, menurut dokumen pengadilan yang diajukan Kamis. Sedangkan gugatan itu tak mempengaruhi perusahaan Johnson& Johnson maupun unit bisnis lainnya.

Advertising
Advertising

Dengan nilai pasar Johnson & Johnson melebihi US$ 400 miliar, perusahaan menyatakan kasus bedak akan dihentikan. Sedangkan LTL Management sedang mengajukan pailit.

Perusahaan telah menghabiskan biaya US$ 1 miliar akibat pengajuan gugatan 40.000 kasus bedak bayi. Penyelesaian dan vonis telah menelan biaya perusahaan sekitar US$ 3,5 miliar lebih.

"Tindakan ini diambil untuk memberikan kepastian kepada semua pihak yang terlibat dalam kasus bedak bayi," kata Penasihat Umum Johnson & Johnson Michael Ullmann dalam sebuah pernyataan.

Pengacara korban mengecam pengajuan kebangkrutan oleh Johnson & Johnson. "Gimmick kebangkrutan Johnson & Johnson sama tercelanya dan kurang ajar. Penyalahgunaan sistem hukum tidak masuk akal," kata Linda Lipsen, kepala eksekutif American Association for Justice dalam sebuah pernyataan.

Baca: Di Amerika, Bedak Bayi Johnson & Johnson Tak Lagi Dijual

REUTERS

Berita terkait

Terkini: Menhub Buka Posko Mudik Lebaran 2023, Pembangunan Istana Presiden di IKN 8 Persen

15 April 2023

Terkini: Menhub Buka Posko Mudik Lebaran 2023, Pembangunan Istana Presiden di IKN 8 Persen

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membuka Pos Koordinasi (Posko) Angkutan Lebaran 2023 di Kantor Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Setelah 149 Tahun Johnson & Johnson Mengajukan Kebangkrutan, Ini Profil J&J

15 April 2023

Setelah 149 Tahun Johnson & Johnson Mengajukan Kebangkrutan, Ini Profil J&J

Johnson & Johnson ajukan perlindungan kebangkrutan atas kasus yang menyatakan produknya menyebabkan kanker. Ini profil perusahaan yang sudah 149 tahun

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung AS Hukum Johnson & Johnson Rp4,5 T, Sembunyikan Risiko Produk

22 Februari 2023

Mahkamah Agung AS Hukum Johnson & Johnson Rp4,5 T, Sembunyikan Risiko Produk

Mahkamah Agung AS menghukum Johnson & Johnson denda Rp4,5 triliun karena perusahaan menyembunyikan risiko produk jala panggulnya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Menyadari dan Memahami Gejala Depresi

12 Desember 2022

Pentingnya Menyadari dan Memahami Gejala Depresi

Waspada, kondisi penderita gangguan kesehatan jiwa, termasuk depresi dapat menjadi lebih buruk. Sadari gejala dan stigma terhadap depresi

Baca Selengkapnya

Gunungan Sampah di Rumah Keluarga Tewas di Kalideres, Kriminolog UI Sebut Fase Putus Kontak

19 November 2022

Gunungan Sampah di Rumah Keluarga Tewas di Kalideres, Kriminolog UI Sebut Fase Putus Kontak

Temuan kapur barus dan bedak bayi di rumah keluarga yang meninggal di Kalideres itu diduga untuk menghilangkan bau mayat membusuk.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Luruskan Stigma Soal Menstruasi di Masyarakat

30 Agustus 2022

Pentingnya Luruskan Stigma Soal Menstruasi di Masyarakat

Masyarakat perlu meningkatkan akses perempuan terhadap informasi kesehatan menstruasi berbasis sains secara nyaman dan terbuka.

Baca Selengkapnya

Ahli Israel Beberkan Hasil Respons Imun dari 3 Vaksin Covid-19

18 Oktober 2021

Ahli Israel Beberkan Hasil Respons Imun dari 3 Vaksin Covid-19

Ketiga vaksin menunjukkan reaktivitas silang yang luas terhadap varian SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Kompak Hadapi China, Johnson & Johnson Ajukan Bangkrut

16 Oktober 2021

Top 3 Dunia: Eropa Kompak Hadapi China, Johnson & Johnson Ajukan Bangkrut

Berita top 3 dunia adalah Angela Merkel minta Eropa kompak hadapi China, Johnson & Johnson mengajukan bangkrut dan aturan toa masjid di negara lain.

Baca Selengkapnya

Uji Klinis Beragam Vaksin Covid-19 untuk Anak Kecil, Ada yang Blood Clotting

25 September 2021

Uji Klinis Beragam Vaksin Covid-19 untuk Anak Kecil, Ada yang Blood Clotting

Kalangan produsen vaksin Covid-19 tengah menyiapkan formula untuk imunisasi anak hingga yang berusia balita. Berikut ini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Vaksin Booster Johnson Diklaim Tingkatkan Perlindungan 94 Persen

23 September 2021

Vaksin Booster Johnson Diklaim Tingkatkan Perlindungan 94 Persen

Johnson & Johnson menyatakan bahwa dosis penguat atau booster vaksin Covid-19 mereka meningkatkan perlindungan hingga 94 persen

Baca Selengkapnya