Menhan AS Mengaku Terkejut Tentara Afghanistan Meleleh di Depan Taliban

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 28 September 2021 22:16 WIB

Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksektif bagi transgender untuk bertugas di militer saat bertemu dengan Menteri Pertahanan AS yang baru Lloyd Austin di Kantor Oval di Gedung Putih di Washington, 25 Januari 2021. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di depan Kongres, mengatakan tidak menyangka tentara Afghanistan begitu gampang menyerah menghadapi Taliban dan ia mengakui ada kesalahan perhitungan dalam perang terpanjang Amerika termasuk korupsi dan moral yang rusak di jajaran pasukan Afghanistan.

"Fakta bahwa tentara Afghanistan yang kami dan mitra kami latih begitu saja meleleh - dalam banyak kasus tanpa melepaskan tembakan - mengejutkan kami semua," kata Austin kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat, Selasa, 28 September 2021.

"Akan tidak jujur untuk mengklaim sebaliknya."

Austin menjelaskan pada Kongres tentang akhir kacau balau dari perang di Afghanistan, yang merenggut nyawa pasukan AS dan warga sipil serta membuat Taliban kembali berkuasa.

Komite Senat dan DPR yang mengawasi militer AS masing-masing mengadakan dengar pendapat pada hari Selasa dan Rabu, di mana Partai Republik diperkirakan akan membidik apa yang mereka lihat sebagai kesalahan pemerintahan Presiden Joe Biden menjelang akhir perang yang telah berlangsung selama dua dekade.

Advertising
Advertising

Ini berdasarkan pertanyaan serupa dua minggu lalu terhadap Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang dengan gigih membela pemerintah, bahkan ketika dia menghadapi seruan untuk pengunduran dirinya.

Austin memuji personel Amerika yang membantu mengangkut 124.000 warga Afghanistan ke luar negeri, sebuah operasi yang juga menelan korban 13 tentara AS dan sejumlah warga Afghanistan dalam sebuah bom bunuh diri di luar bandara Kabul.

"Apakah itu sempurna? Tentu saja tidak," kata Austin menyinggung adanya warga Afghanistan yang tewas saat mencoba memanjat sisi pesawat militer AS atau warga sipil yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS terakhir dalam perang.

Senator James Inhofe, anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat dari Partai Republik, secara terang-terangan menyalahkan pemerintahan Biden atas apa yang dikatakan para kritikus sebagai akhir yang memalukan dari upaya 20 tahun.

Inhofe mengatakan Biden mengabaikan rekomendasi para pemimpin militernya dan meninggalkan banyak orang Amerika setelah penarikan AS.

"Kita semua menyaksikan kengerian yang dibuat oleh presiden," kata Inhofe tentang Afghanistan.

Banyak pertanyaan tersulit mungkin jatuh ke dua komandan militer senior Amerika Serikat, yakni Jenderal Angkatan Darat Mark Milley sebagai ketua Kepala Staf Gabungan, dan Jenderal Marinir Frank McKenzie, kepala Komando Pusat AS.

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

22 menit lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

3 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

3 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

4 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

14 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

18 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

19 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

22 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

22 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

1 hari lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya