Kepala Cabang CIA di Wina Dipecat Perihal Sindrom Havana

Jumat, 24 September 2021 14:30 WIB

ilustrasi pusing. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Agensi Intelijen Pusat Amerika, CIA, memutuskan untuk mencopot kepala kantornya yang berada di Wina, Austria. Dikutip dari kantor berita Reuters, hal itu berkaitan dengan kasus "Sindrom Havana" yang menyerang warga Amerika di sana.

Pejabat terkait dianggap tidak becus dalam merespon kasus Sindrom Havana di Wina. Padahal, menurut CIA, Sindrom Havana tidak bisa dianggap remeh karena bisa membahayakan warga Amerika.

"Pencopotan itu akan mengirim sinyal ke semua pejabat bahwa Sindrom Havana harus ditanggapi serius," ujar sejumlah sumber di Pemerintah Amerika, yang enggan disebutkan namanya, Jumat, 24 September 2021.

CIA enggan memberikan tanggapan atas kabar yang beredar, baik spesifik doal Sindrom Havana di Wina ataupun soal pencopotan pejabat di sana.

Sebelumnya, diberitakan bahwa warga Amerika di Wina, termasuk diplomat, agen intelijen, dan keluarga mereka, mengalami gejala serupa Sindrom Havana. Menurut Direktur CIA Williams Burns, total kurang lebih ada 200 warga Amerika yang pernah mengalami gejala Sindrom Havana.

Sindrom Havana merupakan penyakit yang misterius. Mengutip dari Medicine Net, sindrom ini pertama kali menyerang petugas intelijen Amerika dan staf kedutaan yang ditempatkan di Havana, Kuba, pada akhir 2016.

Gejala sindrom Havana mirip dengan gegar otak atau cedera kepala ringan. Mulanya, diplomat Amerika di Kuba melaporkan gejala berupa suara menusuk yang keras di malam hari, tekanan kuat di wajah, rasa sakit, mual, pusing, hingga kesulitan berkonsentrasi.

Pada tahun-tahun berikutnya, banyak perwira intelijen dan personel militer Amerika yang melaporkan gejala lain seperti kebingungan, disorientasi, kabut otak, masalah memori, sensitivitas cahaya, dan keluhan terkait tidur (mengantuk dan insomnia). Sindrom Havana juga memiliki gejala sisa jangka panjang yang meliputi migrain, masalah dengan penglihatan jauh, menyipitkan mata, vertigo, dan mimisan.

Penyebab pasti dari sindrom Havana belum diketahui. Namun penyebab paling mungkin adalah karena beberapa jenis perangkat mekanis yang memancarkan energi ultrasonik atau gelombang mikro. CIA pernah menduga Rusia di balik munculnya Sindrom Havana, namun hal itu telah dibantah oleh Kremlin.

Baca juga: Sindrom Havana, Penyakit Misterius yang Menyerang Ratusan Pejabat AS

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

4 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

9 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

9 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

KBRI Wina Sajikan Opor dan Lontong Sayur di Acara Halal Bihalal dengan WNI

16 hari lalu

KBRI Wina Sajikan Opor dan Lontong Sayur di Acara Halal Bihalal dengan WNI

KBRI/PTRI Wina menjamu sekitar 300 orang muslim asal Indonesia di Austria dan Slovenia dalam acara Halal Bihalal Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

19 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

19 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

20 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

21 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

Negosiasi gencatan senjata di Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan Hamas, akan berlangsung hari ini di Kairo

Baca Selengkapnya