Ratusan Taksi di Thailand Jadi Kebun Sayur karena Krisis Pandemi

Reporter

Tempo.co

Rabu, 22 September 2021 18:00 WIB

Seorang pekerja menyiramkan air ke sayuran yang ditanam di atap taksi yang tidak terpakai akibat krisis pandemi penyakit virus corona di sebuah pool taksi di Bangkok, Thailand, 16 September 2021. [REUTERS/Chalinee Thirasupa]

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu perusahaan taksi Thailand mengubah mobil mereka menjadi kebun sayur karena permintaan taksi yang anjlok dan ribuan pengemudi meninggalkan Kota Bangkok imbas krisis pandemi virus corona.

Koperasi Taksi Ratchapruek telah menarik ratusan mobil dari jalan pada tahun lalu di tengah perlambatan ekonomi yang diperparah oleh lockdown berbulan-bulan untuk mencegah penyebaran Covid-19, yang telah membuat banyak pengemudi tidak memiliki pendapatan yang cukup untuk membayar sewa kendaraan mereka.

Koperasi akhirnya menanam sayuran di atap dan kap 300 taksi bekas, menyediakan makanan bagi pengemudi dan anggotanya, sambil mengirim pesan kepada pemerintah untuk berbuat lebih banyak untuk membantu mengatasi kesulitan.

"Kami berdiskusi satu sama lain dan memutuskan untuk menanam sayuran untuk dimakan karena tidak ada gunanya taksi ini," kata Thapakorn Asawalertkul, konsultan bisnis untuk perusahaan taksi, dikutip dari Reuters, 22 September 2021.

"Mereka hanya rongsok logam karena telah parkir selama lebih dari setahun sekarang," katanya.

Advertising
Advertising

Ratusan taksi terbengkalai diparkir di sebuah lapangan di Bangkok, Thailand, 15 Juli 2021. Pandemi Covid-19 membuat bisnis taksi di Thailand sepi penumpang dan membuat armada taksi terbengkalai. REUTERS/Chalinee Thirasupa

Di atas ratusan taksi merah muda dan oranye yang diparkir di pool taksi, cabai, terong, mentimun dan daun kemangi tumbuh dari tanah pada plastik hitam yang ditopang dengan bambu atau tiang kayu.

Kamolporn Boonnitiyong, seorang administrator perusahaan, mengatakan meskipun kebun membuat orang tetap sibuk, itu hanya perbaikan sementara.

"Sampai batas tertentu, itu membantu mengurangi stres kami, tetapi itu bukan jawaban yang sebenarnya," kata Kamolporn.

"Pemerintah juga harus turun tangan untuk membantu kami juga."

Saat ini Thailand telah mencatat lebih dari 1,5 juta kasus virus corona dan 15.600 kematian, 99% di antaranya sejak April tahun ini. Hanya 21% dari populasi Thailand telah divaksinasi.

Baca juga: Hemat Pasokan Vaksin, Thailand Izinkan Suntik Booster di Bawah Permukaan Kulit

REUTERS

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

10 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

16 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

19 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

20 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

4 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya