Susul Menlu, Menhan Belanda Ikut Mundur karena Kelalaian Evakuasi Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 18 September 2021 09:30 WIB

Menteri Pertahanan Belanda Ank Bijleveld berbicara dalam konferensi pers di Den Haag, Belanda, 4 Oktober 2018. [REUTERS/Piroschka van de Wouw]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Belanda Ank Bijleveld pada Jumat mengatakan dia akan mengundurkan diri atas penanganannya terhadap evakuasi pengungsi dari Afghanistan bulan lalu, mengikuti langkah serupa oleh Menteri Luar Negeri Sigrid Kaag.

Mayoritas parlemen Belanda, Tweede Kamer, pada Kamis mengatakan kedua menteri memikul tanggung jawab atas respon lambat pemerintah terhadap gelombang Taliban, dan gagal mempersiapkan perjalanan yang aman bagi ribuan warga Afghanistan yang bisa memenuhi syarat untuk suaka di Belanda, dikutip dari Reuters, 18 September 2021.

Bijleveld, dari Partai CDA, adalah menteri keenam yang mengundurkan diri sejak pemerintahan Perdana Menteri Mark Rutte dijatuhkan oleh skandal subsidi pengasuhan anak pada Januari.

Pemerintah dalam status sementara sejak itu, karena upaya Rutte dan Kaag untuk membentuk pemerintahan baru terhenti setelah pemilihan umum enam bulan lalu.

Sigrid Kaag, Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Belanda, berbicara di Den Haag, Belanda, 2 April 2021. [REUTERS/Piroschka van de Wouw/File Photo]

Advertising
Advertising

Pada Kamis malam, Tweede Kamer mengeluarkan mosi kecaman terhadapnya karena evakuasi personel, warga, ajudan, dan anggota keluarga Belanda yang kacau balau dari Afghanistan.
Mosi kecaman yang disetujui terhadap Sigrid Kaag mendorongnya untuk mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Menteri Luar Negeri pada hari Kamis, NL Times melaporkan.

Dia sebagian besar dipuji karena memegang teguh keyakinannya bahwa seorang menteri harus mundur ketika Tweede Kamer mencela mereka, meskipun tidak ada kewajiban untuk mengundurkan diri pada saat seperti itu.

Bijleveld pada awalnya mengatakan dia akan tetap, tetapi mempertimbangkan kembali sehari kemudian menyusul kritik keras dari anggota partai Kristen Demokratnya sendiri.

"Saya ingin menyelesaikan misi kami untuk membawa mereka yang masih berada di Afghanistan dan yang mengandalkan kami ke tempat yang aman", kata Bijleveld, "tapi posisi saya telah menjadi bahan diskusi, dan saya tidak ingin menghalangi pekerjaan penting orang-orang yang bekerja untuk saya"

Bijleveld mengumumkan pengunduran dirinya di kementerian pada Jumat sore. Meninggalkan pekerjaan bukanlah rencananya pada awalnya, katanya.

NL Times melaporkan, Menteri Kehakiman Ferd Grapperhaus untuk sementara akan mengambil alih Kementerian Pertahanan Belanda sampai pengganti dari dalam jajaran CDA diumumkan.

Baca juga: Evakuasi Afghanistan Kacau, Menteri Luar Negeri Belanda Mundur

REUTERS | NL TIMES

Berita terkait

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

11 jam lalu

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

Pemerintah Belanda mengumpulkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meminta pandangan mereka tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

11 jam lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

14 jam lalu

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

Pemberintah Belanda mengaku ingin melihat langsung kondisi di IKN sebelum mereka berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

1 hari lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

1 hari lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

1 hari lalu

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

Wisatawan bisa menjelajahi desa dengan perahu, mencicipi masakan Belanda, atau sekadar menikmati suasana damai yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

2 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

4 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

4 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya