Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Alasan Belanda Enggan Berlakukan Lockdown Virus Corona

image-gnews
Suasana antrean panjang pembeli ganja di kedai kopi Nogal Wiedes di Amsterdam, Belanda, 15 Maret 2020. Pengumuman itu muncul menyusul jumlah kematian akibat virus Corona di Belanda meningkat menjadi 20 dengan 1.135 infeksi. Foto: Nathan Ceulemans
Suasana antrean panjang pembeli ganja di kedai kopi Nogal Wiedes di Amsterdam, Belanda, 15 Maret 2020. Pengumuman itu muncul menyusul jumlah kematian akibat virus Corona di Belanda meningkat menjadi 20 dengan 1.135 infeksi. Foto: Nathan Ceulemans
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas parlemen Belanda di Tweede Kamer menolak memberlakukan lockdown setelah berdebat berjam-jam soal penanganan virus Corona (COVID-19).

Menurut laporan NL Times, 18 Maret 2020, hanya dua partai nasionalis sayap kanan Belanda yang mengatakan mereka mendukung penguncian penuh negara, di mana warga negara akan dipaksa dikarantina.

Dua partai yang berseberangan adalah PVV, yang memegang 20 kursi di parlemen, dan FvD, yang memegang dua kursi. Sebagai catatan total ada 150 kursi di Tweede Kamer.

"Orang-orang akan mati, itu bukan kabar baik," kata Wilders dalam debat. "Rumah itu terbakar, tetapi Anda tidak menggunakan semua air yang tersedia," lanjutnya memakai kiasan.

Wilders mengatakan dia ingin memastikan pergerakan orang-orang dibatasi untuk mencegah penyebaran infeksi virus lebih lanjut.

Namun, Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan tidak diperlukan lockdown karena warga Belanda sudah tinggal di rumah mereka setelah virus menyebar di negeri kincir angin. "Orang-orang bekerja di rumah secara massal. Kemacetan lalu lintas hilang," kata Rutte.

Sementara pemimpin partai nasionalis Thierry Baudet mengatakan strategi pemerintah dalam mencoba mencapai "kekebalan kelompok" dipertanyakan.

"Akan jauh lebih baik jika kita bertindak lebih cepat," dan menyerukan penguncian penuh seperti apa yang terjadi di Singapura.

"Di Singapura kita melihat lebih banyak infeksi lagi. Setelah dikunci, virus muncul kembali di sana," balas Rob Jetten, pemimpin D66. Ini menggemakan sentimen sebelumnya pada hari itu oleh Jaap van Dissel, direktur badan kesehatan masyarakat RIVM. Van Dissel menunjukkan bahwa penguncian yang panjang hanya melindungi masyarakat jika vaksin dibuat selama periode penguncian.

Menurut majalah MIT Technology Review, kekebalan kelompok adalah salah satu metode efektif tetapi mengerikan untuk dipertimbangkan, yakni menunggu sampai semua orang di suatu komunitas tertular sampai resistan terhadap virus.

"Jika virus terus menyebar, pada akhirnya begitu banyak orang yang telah terinfeksi dan (jika mereka bertahan hidup) menjadi kebal sehingga wabah akan hilang dengan sendirinya karena kuman semakin sulit untuk menemukan inang yang rentan," tulis Antonio Regalado dalam laporan MIT Technology Review pada 17 Maret 2020.

Dan fenomena ini dikenal sebagai kekebalan kelompok yang didebat di parlemen Belanda, disamping lockdown dan pengembangan vaksin.

Rutte mengkritik Wilders dan Baudet, mengatakan visi mereka adalah di mana orang tetap tinggal di rumah mereka selama satu hingga dua tahun, tanpa alasan untuk percaya bahwa strategi kuncian akan efektif dalam mengendalikan virus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soal lockdown, Perdana Menteri Rutte mengatakan bahwa Belanda tidak bisa dibandingkan dengan Singapura, negara kepulauan dengan populasi kurang dari sepertiga ukuran Belanda.

Politisi Belanda, Geert Wilders dan PM Belanda Mark Rutte saat mengikuti debat "EenVandaag" di Rotterdam, 13 Maret 2017. REUTERS/Yves Herman

Membuat kekebalan kelompok untuk virus Corona bukanlah tujuan utama dari strategi pemerintah Belanda saat ini, kepala RIVM Jaap van Dissel pada Rabu, dikutip dari Dutch News.

"Kekebalan kelompok sama sekali bukan tujuan itu sendiri," kata Van Dissel pada pertemuan dengan anggota parlemen menjelang debat Rabu sore. Pendekatan Belanda telah secara luas dikategorikan sebagai berfokus pada kekebalan kelompok atau kawanan, dan telah menghadapi banyak kritik di media internasional.

Namun demikian, keuntungan dari mengembangkan kekebalan adalah bahwa ia memperkuat dampak dari tindakan lain, kata Van Dissels. Sementara itu, vaksin dapat dikembangkan untuk melindungi semua orang.

Sementara konsep lockdown total akan memastikan lebih sedikit orang terinfeksi, namun ketika Anda kembali ke kehidupan normal, masyarakat akan kembali terpapar bahaya, kata Van Dissel.

"Akan ada titik di mana Anda harus berhenti dan memulai kembali masyarakat terbuka," kata Van Dissel. Jika virus muncul kembali, populasi akan sama rentannya seperti pertama kali muncul.

Sementara itu, pemimpin partai Buruh Lodewijk Asscher juga menekan Perdana Menteri pada masalah kekebalan kelompok setelah Van Dissel menjelaskan kepada anggota parlemen bahwa mencapai kekebalan kelompok terhadap COVID-19 bukanlah tujuan akhir.

Dia mengatakan itu hanya taktik untuk mengulur waktu saat vaksin sedang dikerjakan, dan menekankan pentingnya menjaga jarak sosial.

Asscher sebelumnya mengatakan bahwa kekebalan kelompok hanya dapat dicapai ketika 50 hingga 60 persen populasi Belanda perlu terinfeksi virus Corona.

Menurut data John Hopkins University pada 19 Maret 2020 pukul 2:13 PM, tercatat ada 2.056 kasus virus Corona di Belanda, dengan 58 kematian dan 2 pulih.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

1 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

8 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

9 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

12 hari lalu

Demonstran pro-Palestina melakukan protes saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berkecamuk di Munich, Jerman, 9 Oktober 2023. REUTERS/Christine Uyanik
Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

12 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

12 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

12 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

13 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang poster memprotes eutanasia di depan gedung parlemen di Lisbon, Portugal, 29 Mei 2018.[REUTERS/Rafael Marchante]
Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

14 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.