Keluarga Sandera Taliban Minta Negosiator Amerika Zalmay Khalilzad Dipecat

Reporter

Tempo.co

Selasa, 14 September 2021 12:00 WIB

Utusan khusus Amerika Serikat untuk Afganistan, Zalmay Khalilzad. Sumber: REUTERS/Omar Sobhani/reuters.com

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Mark Frerichs pada Senin mendesak Presiden AS Joe Biden untuk memecat kepala negosiator perdamaian Afghanistan, Zalmay Khalilzad, menuduh Khalilzad tidak berbuat banyak untuk merundingkan pembebasan orang Amerika terakhir yang diyakini masih disandera oleh Taliban.

Seruan untuk pemecatan Perwakilan Khusus AS Zalmay Khalilzad muncul di tengah pertanyaan atas negosiasinya dengan Taliban, yang gagal memajukan proses perdamaian dalam kesepakatan penarikan pasukan AS pada Februari 2020 yang ia tandatangani dengan mereka.

"Saya telah kehilangan kepercayaan pada Duta Besar Khalilzad," Charlene Cakora, saudara perempuan Frerichs dan juru bicara keluarga kepada Reuters, dikutip 14 September 2021. Ia menuduh Khalilzad mengabaikan penculikan saudara laki-lakinya.

"Mereka membutuhkan seseorang yang berbicara dengan Taliban yang akan menjadikan Mark sebagai prioritas," lanjutnya. "Duta Besar Khalilzad harus dipecat."

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam email, Amerika Serikat telah mendesak pembebasan segera dan aman Frerichs dan upaya itu tidak akan berhenti sampai Mark pulang.

Advertising
Advertising

"Kami telah menjelaskan hal itu kepada Taliban dengan tegas," lanjut juru bicara Deplu AS, seraya menambahkan bahwa para pejabat senior AS bertemu dengan keluarga secara teratur.

Dewan Keamanan Nasional AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Mark Frerichs, veteran Angkatan Laut AS berusia 59 tahun dari Lombard, Illinois, bekerja di Afghanistan selama satu dekade pada proyek-proyek pembangunan. Dia diculik sebulan sebelum Zalmay Khalilzad menandatangani kesepakatan penarikan pasukan AS dan dipindahkan ke jaringan Haqqani, sebuah faksi Taliban brutal yang dituduh melakukan beberapa serangan paling mematikan dalam perang.

Pemimpin jaringan tersebut, Sirajuddin Haqqani, yang diburu FBI dengan imbalan US$10 juta (Rp142,5 miliar), diangkat menjadi menteri dalam negeri pekan lalu dalam pemerintahan Taliban yang diumumkan setelah serangan kilat mereka di Afghanistan saat tentara Amerika terakhir pergi.

Cakora mengatakan Zalmay Khalilzad gagal menjadikan pembebasan saudara laki-lakinya sebagai prioritas, dan menuduhnya tidak pernah menyinggung Taliban tentang Mark dalam penandatanganan kesepakatan penarikan pasukan AS.

"Khalilzad bahkan belum berbicara dengan keluarga kami sejak Biden menjabat," kata Cakora.

Para pejabat Taliban telah menyarankan mereka akan membebaskan Frerichs sebagai imbalan atas pembebasan Bashir Noorzai, seorang gembong narkoba Afghanistan dan rekan Taliban yang menjalani hukuman seumur hidup di Amerika Serikat karena menyelundupkan heroin senilai US$50 juta (Rp712 miliar) ke AS.

Keluarga mengajukan banding bulan lalu untuk bukti bahwa Frerichs masih hidup dalam sebuah surat terbuka kepada Sirajuddin Haqqani, meminta agar dia mempublikasikan video terbaru dari tawanan.

Dalam surat tersebut, Cakora juga mendesak Haqqani untuk menawarkan perdagangan Frerichs untuk Noorzai.

"Bangsa saya dan Taliban telah lama berperang, dan saya tahu bahwa ketika perang berakhir, tahanan di kedua belah pihak harus memiliki hak untuk pulang," kata Cakora.

Baca juga: Menlu Amerika Mati-matian Bela Penarikan Pasukan dari Afghanistan di Kongres

REUTERS

Berita terkait

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

2 jam lalu

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

Top 3 Dunia, pada 18 Mei 2024, diurutan pertama berita tentang daftar orang tercerdas di dunia.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

21 jam lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

4 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

5 hari lalu

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

Kepala Shin Bet Ronan Bar mengakui Shin Bet gagal memberikan payung keamanan kebanggaannya bagi Israel dalam serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

6 hari lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

7 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

7 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

13 hari lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

13 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

13 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya