Walikota Paris Maju Pilpres, Incar Jadi Presiden Wanita Pertama Prancis

Reporter

Terjemahan

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 13 September 2021 15:15 WIB

Walikota Paris, Anne Hidalgo (twitter.com/Anne_Hidalgo)

TEMPO.CO, Jakarta - Walikota Paris, Anne Hidalgo, mengumumkan akan mencalonkan diri sebagai presiden Prancis dalam pemilihan tahun depan. Ia akan menambah panjang daftar penantang calon petahana Emmanuel Macron yang berhaluan tengah.

Anne Hidalgo, 62 tahun, adalah putri imigran Spanyol yang melarikan diri dari kediktatoran Francisco Franco. Ia favorit untuk memenangkan nominasi partai Sosialis.

Tetapi walikota wanita pertama Paris ini tampaknya perlu memperluas profilnya secara nasional untuk menjadi presiden wanita pertama Prancis.

Beberapa menit setelah pengumumannya pada hari Minggu, salah satu saingannya, pemimpin sayap kanan Marine Le Pen memulai kampanye presiden ketiganya di kota selatan Frejus.

Hidalgo memilih galangan kapal kota Rouen di barat laut untuk pengumumannya daripada latar belakang balai kota Paris.

Advertising
Advertising

Ia menjadi Walikota Paris sejak 2014, setelah menang pemilihan dengan program pengurangan jumlah kendaraan agar Paris lebih hijau. Upaya ini mendapat tantangan dari sejumlah warga kota.

Dalam pidatonya, Hidalgo mengatakan bahwa masa kecilnya di perumahan kelas pekerja di Lyon menunjukkan bagaimana sistem sekolah Prancis dapat membantu anak-anak mengatasi "prasangka kelas".

Tetapi dia memperingatkan bahwa model republik Prancis, yang menjanjikan kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan, "terpecah di depan mata kita".

"Saya ingin semua anak di Prancis memiliki kesempatan yang sama seperti yang saya miliki," katanya.

Jajak pendapat saat ini menunjukkan Hidalgo hanya akan mengumpulkan tujuh hingga sembilan persen dalam putaran pertama pemilihan presiden pada bulan April 2021, jika dipilih untuk mewakili Partai Sosialis.

Dia mengatakan salah satu prioritas utamanya adalah mengubah Prancis menjadi ekonomi rendah karbon. Ia menuduh Macron gagal dalam janji iklimnya.

Macron belum mengkonfirmasi bahwa dia akan maju pemilihan untuk masa jabatan kedua, tetapi dia diperkirakan akan kembali maju pencalonan. Presiden dari sayap kanan Le Pen ini mendapat dukungan antara 20 dan 24 persen dalam jajak pendapat.

Berita terkait

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

2 hari lalu

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

Kincir angin Moulin Rouge telah berputar selama 135 tahun, dan yang pertama menyala saat pembukaan pada 1889

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

7 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

7 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

21 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

21 hari lalu

Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

Menurut sebuah studi, kota ini menempati urutan teratas sebagai kota terpopuler untuk melamar kekasih

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

21 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

22 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

22 hari lalu

Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

Berikut ini beberapa destinasi hidden-gem yang dapat ditemukan di Seine-Saint-Denis, Paris

Baca Selengkapnya