Penerbangan Qatar Airways Menandai Dibukanya Kembali Bandara Kabul

Reporter

Terjemahan

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 10 September 2021 00:04 WIB

Qatar Airways.

TEMPO.CO, Jakarta - Bandar udara Kabul kembali dibuka untuk penerbangan sipil, Kamis, 8 September 2021, sejak ditutup seusai Amerika Serikat mengevakuasi pasukan dan warga yang ingin meninggalkan Afghanistan akhir bulan lalu.

Pesawat Qatar Airways menjadi maskapai pertama yang beroperasi. Sekelompok besar orang asing berada di dalam penerbangan tujuan Doha, demikian saluran televisi Al Jazeera melaporkan. Pesawat itu tiba di Kabul pada Kamis pagi membawa bantuan.

Sebelumnya, sejumlah penerbangan internasional telah masuk dan keluar dari Bandara Kabul dengan penumpang pejabat, teknisi dan bantuan. Maskapai Qatar adalah penerbangan sipil pertama sejak evakuasi menyusul jatuhnya ibukota ke tangan Taliban pada 15 Agustus 2021 ketika pasukan militer asing ditarik keluar.

"Kami berhasil menerbangkan pesawat pertama dengan penumpang," kata Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani di Islamabad. Ia berterima kasih kepada Taliban karena membuka kembali bandara.

Ini menandai langkah penting upaya Taliban mengembalikan keadaan normal ke negara itu, yang menghadapi keruntuhan ekonomi dan krisis kemanusiaan.

Advertising
Advertising

Seorang pejabat AS sebelumnya mengatakan bahwa 200 orang asing di Afghanistan, termasuk orang Amerika, akan berangkat dengan penerbangan charter dari Kabul pada Kamis setelah pemerintah baru Taliban menyetujui evakuasi mereka.

Tim teknis Qatar dan Turki telah membantu memulihkan operasi di bandara, ketika 124.000 orang asing dan warga Afghanistan yang berisiko dievakuasi oleh pasukan pimpinan AS pada hari-hari setelah pengambilalihan Taliban.

Utusan khusus Qatar Mutlaq bin Majed Al Qahtani menggambarkan penerbangan keluar dari Kabul pada hari Kamis sebagai penerbangan reguler dan bukan evakuasi. Juga akan ada penerbangan pada hari Jumat, katanya.

“Sebut saja sesuka Anda, charter atau penerbangan komersial, semua orang punya tiket dan boarding pass,” kata al-Qahtani kepada Al Jazeera. "Mudah-mudahan, kehidupan menjadi normal di Afghanistan."

Berikutnya: 100 Warga AS Masih di Afghanistan

<!--more-->

Di Washington, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa pada hari Rabu sekitar 100 warga AS masih berada di Afghanistan tetapi tidak semuanya ingin pergi sekarang. Beberapa mungkin memiliki keluarga di negara ini atau alasan lain untuk tidak berangkat, katanya seperti dikutip Reuters.

Penerbangan itu terjadi dua hari setelah Taliban mengumumkan pemerintahan sementara yang terdiri dari sebagian besar etnis Pashtun, termasuk kelompok garis keras Islam dan beberapa buronan Amerika Serikat atas tuduhan terorisme.

Pengumuman pemerintah baru dipandang sebagai sinyal bahwa Taliban tidak akan mencoba memperluas basis mereka dan menunjukkan wajah yang lebih toleran, seperti yang AS sarankan.

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

57 menit lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

3 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

4 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

5 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

14 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

19 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

20 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

23 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

23 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

1 hari lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya