Joe Biden Yakin China Akan Membuat Kesepakatan dengan Taliban

Reporter

Tempo.co

Rabu, 8 September 2021 10:30 WIB

Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan saat ia mengunjungi lokasi terdampak Badai Ida di LaPlace, Louisiana, AS 3 September 2021. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden pada Selasa mengatakan dia yakin China akan mencoba untuk membuat kesepakatan dengan Taliban setelah kelompok itu merebut kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus.

Ditanya apakah dia khawatir China akan mendanai kelompok itu, yang dikenai sanksi berdasarkan hukum AS, Joe Biden mengatakan kepada wartawan, "China memiliki masalah nyata dengan Taliban. Jadi mereka akan mencoba membuat beberapa perjanjian dengan Taliban, saya yakin."

"Seperti halnya Pakistan, seperti halnya Rusia, seperti halnya Iran. Mereka semua mencoba mencari tahu apa yang mereka lakukan sekarang," kata Joe Biden, dikutip dari Reuters, 8 September 2021.

Amerika Serikat dan sekutu G7 telah sepakat untuk mengoordinasikan tanggapan mereka terhadap Taliban, dan Washington telah memblokir akses Taliban ke aset negara Afghanistan, yang sebagian besar dipegang oleh Federal Reserve New York, untuk memastikan Taliban menghormati hak-hak perempuan dan hukum internasional.

Tetapi para ahli mengatakan banyak dari pengaruh ekonomi itu akan hilang jika China, Rusia, atau negara lain memberikan dana kepada Taliban.

Advertising
Advertising

Salah satu pendiri Taliban, Abdul Ghani Baradar akan menjadi deputi atau wakil perdana menteri Islamic Emirates of Afghanistan. Sebelumnya ia ditunjuk sebagai kepala kantor politik Taliban dan mengawasi penandatanganan perjanjian penarikan pasukan dengan AS. Alexander Zemlianichenko via REUTERS

Italia, presiden kelompok G20 saat ini yang meliputi China dan Rusia, telah mencoba untuk mengadakan pertemuan G20 virtual di Afghanistan, tetapi tidak ada tanggal yang diumumkan, menunjukkan perselisihan di antara kelompok tersebut.

Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam panggilan telepon pada 29 Agustus bahwa masyarakat internasional harus terlibat dengan Taliban dan "membimbing Taliban secara positif".

China belum secara resmi mengakui Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan, tetapi Wang Yi pada Juli menjamu Mullah Baradar, yang sejak itu ditunjuk sebagai wakil perdana menteri, dan mengatakan dunia harus membimbing dan mendukung Taliban saat transisi ke pemerintahan baru Afghanistan alih-alih memberikan lebih banyak tekanan padanya.

Baca juga: Ini Sosok Haibatullah Akhundzada Pemimpin Tertinggi Taliban

REUTERS

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

12 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

16 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

17 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

19 jam lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

20 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

4 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

6 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya