Kota di Rusia ini Ganti-ganti Nama, Sejak 1991 kembali Disebut St. Petersburg

Reporter

Tempo.co

Selasa, 7 September 2021 11:11 WIB

Aksi para peserta saat berlomba mendayung paddle board dengan kostum unik di sepanjang kanal Griboedov dalam Festival SUP (Stand Up Paddle)-Surfing di St.Petersburg, Rusia, Ahad, 12 Agustus 2018. AP Photo/Dmitri Lovetsky

TEMPO.CO, Jakarta - Dilansir dari laman Russia Beyond, Selasa, 18 Mei 2021, Peter the Great adalah penguasa Rusia pertama yang mengagumi Eropa beserta kemajuannya. Ia melakukan perjalanan melintasi Inggris, Belanda, Austria, dan negara-negara lainnya untuk melihat dan mempelajari adat istiadat, pembuatan kapal dan ilmu angkatan laut, serta pakaian istana kerajaan.

Pada 1703, Peter pun mendirikan ibu kota baru di rawa di delta Sungai Neva, Rusia Utara. Ia ingin lebih dekat dengan tetangga Swedianya dan lebih dekat ke Eropa secara keseluruhan. Penyair Alexander Pushkin menulis dalam salah satu puisinya, jika Kaisar ingin membuka "gerbang ke Eropa" dan mendapatkan akses ke Laut Baltik.

Untuk mengklaim hal ini, ia menamakan kota itu dengan nama paling "Eropa". Karena ia adalah penggemar Belanda, kota itu pertama kali dinamakan "Sank Pieter Burkh" dengan cara Belanda. Ini juga dilakukannya untuk menghormati Rasul Santo Petrus yang ia anggap pelindung surgawinya.

Sejak saat itu, orang terbiasa menyingkatnya menjadi Pieter (Piter) yang menjadi julukan populer. Tetapi pada 1724, surat kabar resmi, Vedomosti, mulai menyebut kota itu sebagai Sankt-Peterburg yang lebih akrab di telinga orang Jerman yang tinggal dan membangun kota, serta bertugas di istana Peter.

Dengan cepat, kota ini dikaitkan dengan pendirinya dan bukan Santo Petrus. Pushkin dalam berbagai puisinya menyebut kota ini sebagai "kota Peter" dan "ciptaan besar Peter".

Advertising
Advertising

Dua abad kemudian, kota ini berganti nama untuk pertama kalinya. Pada 1914, Rusia memasuki Perang Dunia I dan bermusuhan dengan Jerman. Kaisar Nicholas II memutuskan untuk menghilangkan nama Jerman di kota itu.

Ia pun memerintahkan penggantian nama menjadi "Petrograd" yang secara harfiah dalam Bahasa Rusia berarti "Kota Peter". "Grad" sendiri adalah kata Rusia kuno untuk "gorod" atau kota. Meski sudah diubah, namun penduduk setempat belum terbiasa dengan nama baru.

10 tahun kemudian, nama kota itu diubah lagi. St. Petersburg adalah kota revolusioner, ia merupakan tempat lahir Revolusi Bolshevik. Pada 1924, lima hari pasca kematian pemimpin Soviet, Vladimir Lenin, Dewan Kota Petrograd mengusulkan nama kota diubah menjadi "Leningrad".

Akhirnya, kota itu resmi berganti nama menjadi Leningrad. Selama 70 tahun pemerintahan Soviet, orang di dalam atau di luar Rusia biasa menyebutnya Leningrad. Misalnya, blokade Nazi terhadap kota ini selama Perang Dunia II disebut "Pengepungan Leningrad", bukan "Pengepungan Petersburg".

Tepat hari ini 30 tahun yang lalu, pada 6 September 1991 pasca Uni Soviet runtuh, menjadi Rusia nama kota itu diubah lagi. Pemerintah setempat pun mengadakan jajak pendapat publik. Hasilnya, lebih dari separuh warga mendukung inisiatif untuk mengembalikan nama lama St. Petersburg.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca: Masjid Biru St. Peterburg Saksi Bisu Hubungan Manis Indonesia - Rusia

Berita terkait

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

7 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

8 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

22 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

22 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

3 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

4 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya