Warga Korea Utara Kelaparan, Culik Anak-anak Agar Bisa Makan

Reporter

Tempo.co

Senin, 6 September 2021 14:01 WIB

Dua pelajar berjalan kaki saat pulang sekolah di Kota Kaesong, Korea Utara, 9 Oktober 2019. Media pemerintah KCNA mengatakan pada hari Minggu kemarin, seorang warga Korut diduga terinfeksi virus corona setelah kembali dari Korea Selatan dan melintasi perbatasan secara ilegal. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Korea Utara yang kelaparan terpaksa menculik anak-anak dari keluarga kaya. Penculik menuntut uang tebusan agar bisa makan.

Setidaknya empat penculikan anak telah dilaporkan dalam beberapa pekan terakhir di Korea Utara. Negara tersebut sedang berjuang di bawah sanksi internasional yang dikenakan terhadap rezim Kim Jong-un.

Kekurangan makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan kebutuhan sehari-hari lainnya telah memburuk sejak Pyongyang menutup perbatasan secara penuh pada Januari 2020 dalam upaya mencegah Covid-19 memasuki negara itu. Pemerintahan Kim Jong Un khawatir sistem perawatan kesehatan akan runtuh jika virus corona merebak di sana.

Bulan lalu bocah perempuan berusia enam tahun menghilang saat bermain di tepi sungai di luar rumahnya di Kabupaten Songchon, utara Pyongyang, seperti dilaporkan oleh Radio Free Asia.

"Dia diculik dan disandera oleh seorang pria berusia tiga puluhan yang tinggal di desa yang jauh dari rumahnya," kata seorang sumber di Korea Utara kepada media yang berbasis di Washington, DC.

Advertising
Advertising

Penculik tahu bahwa bocah tersebut berasal dari keluarga kaya. Ia bahkan mendapatkan nomor ponsel orang tuanya guna mendapatkan uang tebusan.

Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, penculik telah mengunci bocah perempuan itu di sebuah kamar di rumahnya dan menuntut uang tebusan 500.000 won atau sekitar Rp 6 juta.

Namun polisi berhasil melacak pria tersebut berdasarkan nomor telepon. Pria itu berhasil ditangkap dan sang anak telah dikembalikan ke orang tuanya. Saat ini kasus penculikan itu akan masuk ke persidangan.

Kasus lainnya menurut Radio Free Asia adalah penculikan anak laki-laki berusia 10 tahun yang berjalan di sepanjang pusat Kabupaten Yangdok. Seorang pria, yang berusia empat puluhan, berhenti di samping anak itu dengan sepeda motornya dan menawarinya tumpangan pulang.

Bocah itu kemudian menyadari bahwa dia diculik, tetapi berhasil melarikan diri dan melaporkan kejadian itu ke polisi. Pria itu sudah ditahan.

Pada 12 Mei, terjadi kasus serupa. Seorang pria membawa anak laki-laki dari sebuah taman kanak-kanak di kota Hyesan. Ia mengaku sebagai ayah dari anak berusia enam tahun tersebut. Namun beruntung bocah tersebut berhasil dibebaskan oleh polisi. Ibu dari anak laki-laki itu menerima telepon permintaan uang tebusan.

Para orang tua cemas kasus penculikan meningkat. Seperti dilansir dari Daily Mail, hal yang sama bisa terjadi pada anak-anak kapan saja.

Bencana kelaparan sedang menghantui Korea Utara. Lembaga pangan PBB, FAO memperingatkan Korea Utara kekurangan pangan sekitar 800 ribu ton tahun ini. Masa sulit diperkirakan bakal terjadi mulai bulan depan.

Dalam laporannya, FAO menyebutkan produksi pangan biji-bijian di Korea Utara hanya 5,6 juta ton tahun ini. Jumlah ini kurang 1,1 juta ton dari yang dibutuhkan oleh seluruh penduduk. Angka impor pangan yang sudah dipublikasikan secara resmi oleh pemerintah baru 205.000 ton, sehingga defisit pangan diperkirakan sekitar 860.000 ton.

"Jika kesenjangan ini tidak bisa ditutupi melalui impor komersial atau bantuan pangan, maka akan terjadi masa sulit mulai Agustus hingga Oktober," tulis FAO dalam laporannya Juni lalu.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah membahas soal krisis pangan pada Juni. Harga beras dan jagung di negara tersebut naik sejak awal tahun. Pada 2020, produksi biji-bijian di Korea Utara juga turun sekitar 5,2 persen.

Sejak pandemi tahun lalu, Korea Utara telah menutup perbatasan. Krisis pangan kian buruk lantaran gagal panen akibat banjir. Negara ini juga sedang bergelut dengan sanksi internasional.

Akibat ditutupnya perbatasan, perdagangan dengan China turun drastis. Padahal selama ini Korea Utara bergantung pada China untuk suplai makanan, pupuk, dan bahan bakar.

Baca: Penanganan COVID-19 di Korut Tak Memuaskan, Kim Jong Un Pecat Pejabatnya

DAILY MAIL | HINDUSTAN TIMES | BBC

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

15 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

7 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

10 hari lalu

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

10 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

10 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya