Joe Biden Perintahkan Dokumen Rahasia Serangan 9/11 Dirilis ke Publik

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 4 September 2021 12:33 WIB

Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan saat ia mengunjungi lokasi terdampak Badai Ida di LaPlace, Louisiana, AS 3 September 2021. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan deklasifikasi dokumen rahasia penyerangan teroris 9/11 dalam waktu enam bulan ke depan. Biden saat ini menanggapi tekanan dari 3.000 keluarga korban tragedi 11 September 2001 tersebut.

Keluarga korban telah lama berargumen bahwa dokumen rahasia mungkin berisi bukti bahwa pemerintah Arab Saudi. Sekutu dekat AS itu disebut memiliki hubungan dengan para pembajak yang menabrakan pesawat ke gedung World Trade Center dan Pentagon.

"Hari ini, saya menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan Departemen Kehakiman dan lembaga terkait lainnya untuk mengawasi peninjauan deklasifikasi dokumen terkait penyelidikan Biro Investigasi Federal pada 11 September," kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Joe Biden melanjutkan, deklasifikasi dilakukan selama enam bulan mendatang. "Kita tidak boleh melupakan rasa sakit keluarga dan orang-orang terkasih dari 2.977 korban tak berdosa yang tewas dalam serangan teroris di Amerika yang terburuk dalam sejarah," kata Biden.

Pembukaan dokumen ke publik dilakukan menjelang peringatan 20 tahun serangan tersebut. Serangan mendorong presiden AS saat itu George W. Bush memerintahkan invasi ke Afghanistan, tempat Taliban melindungi pemimpin Al-Qaeda.

Advertising
Advertising

Joe Biden telah menarik pasukan AS terakhir dari Afghanistan minggu ini, menyelesaikan evakuasi dramatis dari bandara Kabul. Evakuasi dilakukan setelah Taliban mengalahkan pemerintah yang didukung AS dan kembali berkuasa.

Permintaan untuk merilis dokumen berasal dari keluarga korban yang ingin menuntut Arab Saudi atas dugaan keterlibatan dalam serangan mengerikan itu. Keluarga telah lama menyatakan frustrasi dengan dokumen yang dilarang diketahui publik.

Komisi 9/11 resmi, yang dibentuk oleh Kongres mengatakan tidak ada bukti bahwa pemerintah Arab Saudi sebagai lembaga atau pejabat senior Saudi secara individual mendanai Al-Qaeda.

Ungkapan itu telah ditafsirkan oleh beberapa orang bahwa ada tokoh Arab Saudi yang mungkin berperan dalam serangan terorisme.

Beberapa investigasi masih dianggap terlalu sensitif untuk dirilis.

Dalam perintah eksekutif dalam proses deklasifikasi, Biden menyatakan peristiwa 9/11 pada 20 tahun lalu itu menyangkut momen tragis yang terus bergema dalam sejarah Amerika.

"Penting untuk memastikan bahwa Pemerintah Amerika Serikat memaksimalkan transparansi kecuali jika alasan yang paling kuat menyatakan sebaliknya," katanya.

Baca: Keluarga Korban Teror 9/11 Curigai FBI Hilangkan Bukti Keterlibatan Saudi

NDTV

Berita terkait

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

3 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

8 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

9 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

12 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

12 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

12 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

16 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

17 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

19 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

21 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya