Amerika Tak Lagi Berada di Daftar Aman COVID-19 Uni Eropa, Ini Alasannya

Selasa, 31 Agustus 2021 14:00 WIB

Orang-orang menghadiri konser eksperimental besar-besaran "Ambition Live Again", yang diselenggarakan oleh Assistance Publique-Hopitaux de Paris (AP-HP) dan serikat industri musik Prodiss untuk menilai risiko kesehatan yang terkait dengan dimulainya kembali pertemuan publik berskala besar sejak awal penyakit coronavirus ( COVID-19) pandemi, di Paris Accor Arena di Paris, Prancis, 29 Mei 2021. [REUTERS / Christian Hartmann]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Uni Eropa sepakat untuk mengeluarkan Amerika dari daftar aman COVID-19 pada Senin kemarin, 30 Agustus 2021. Dengan kata lain, para pendatang dari Amerika akan menghadapi protokol kesehatan yang lebih ketat seperti tes COVID-19 ataupun karantina.

Dikutip dari kantor berita Reuters, keputusan itu diambil berdasarkan situasi pandemi COVID-19 di Amerika. Menurut temuan Uni Eropa, kasus COVID-19 di Amerika menanjak lagi usai sempat konsisten terus karena kampanye vaksinasi yang gencar dari Negeri Paman Sam.

Menurut data WorldOMeter, angka kasus harian di Amerika menanjak aik sejak awal bulan Agustus. Jumlah yang awalnya berada di kisaran belasan ribu, secara gradual naik menjadi puluhan ribu per hari di bulan Agustus. Per 30 Agustus, tercatat ada 119 ribu kasus COVID-19 per hari di Amerika. Seacara nasional, Amerika memiliki 39 juta kasus dan 650 ribu kematian akibat COVID-19.

Amerika tidak sendirian dikeluarkan dari daftar aman COVID-19 Uni Eropa. Uni Eropa juga mengeluarkan Israel, Kosovo, Lebanon, Montenegro, dan Macedonia Utara. Seperti Amerika, Israel adalah salah satu negara tercepat dalam hal vaksinasi COVID-19.

Tidak terkait dengan keputusan Uni Eropa, Jerman dan Belgia juga sudah memberikan label merah pada Amerika. Jadi, mereka yang datang dari Negeri Paman Sam harus menjalani karantina dan tes dahulu. Keputusan berbeda diambil Belanda dan Prancis yang masih memberi label aman meski berpotensi berubah karena keputusan Uni Eropa.

Dengan keluarnya Amerika, Israel, dan keempat negara lainnya, total tinggal 17 negara yang masih masuk daftar aman COVID-19 Uni Eropa. Beberapa di antaranya adalah Kanada, Jepang, dan Selandia Baru yang mendapat restu dari Uni Eropa.

Baca juga: Ursula von der Leyen: Uni Eropa Belum Akui Taliban

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

3 jam lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

6 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

7 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

10 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

11 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

11 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

12 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

12 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

13 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

13 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya