Amerika Serikat Lancarkan Serangan Drone ke Timur Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Minggu, 29 Agustus 2021 22:01 WIB

Ratusan warga mengangkat senjata di Kabul, Afganistan, 23 Juni 2021. Mereka mengaku siap berperang setelah Taliban dikabarkan kembali memperkuat posisinya pascapenarikan pasukan oleh Amerika Serikat di Afganistan. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat meluncurkan serangan ke sebuah kantong persembunyian militan kelompok Islamic State (ISIS) di wilayah timur Afghanistan pada Jumat, 27 Agustus 2021. Serangan itu menggunakan sebuah drone atau pesawat tanpa awak.

Serangan dilakukan sehari setelah peristiwa bom bunuh diri di luar area Bandara Kabul yang menewaskan 13 tentara Amerika Serikat dan warga sipil Afghanistan.

Tak lama setelah kejadian bom bunuh diri tersebut, Presiden Amerika Serikat Jow Biden bersumpah bahwa pihaknya tidak akan menutup tanggung jawab bagi mereka yang pelaku penyerangan.

Suasana lokasi ledakan bom di Kabul, Afganistan, Senin, 1 Juli 2019. Kelompok militan Taliban telah mengklaim bertanggungjawab atas serangan bom tersebut. REUTERS/Mohammad Ismail

Menurut US Central Command, serangan drone Amerika Serikat itu terjadi di provinsi Nangarhar, sebuah wilayah di timur Afghanistan yang berbatasan dengan Pakistan.

Advertising
Advertising

"Sejumlah indikasi memperlihatkan kalau kami mengenai sasaran. Kami tahu, tidak ada warga sipil yang dirugikan dalam serangan ini," demikian bunyi keterangan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, yang tidak menjelaskan apakah target yang dimaksud terkait dengan serangan di luar Bandara Kabul.

Sumber di Amerika Serikat menyebut, serangan drone itu menewaskan seorang militan ISIS yang merencanakan serangan-serangan berikutnya. Sumber tersebut menjelaskan drone diterbangkan dari area Timur Tengah dan melepaskan tembakan ke arah militan tersebut saat dia sedang dalam sebuah kendaraan bersama seseorang yang ada sangkut pautnya dengan ISIS. Keduanya tewas seketika.

Dalam serangan ganda bom bunuh diri di are Bandara Kabul pada Kamis, 26 Agustus 2021, setidaknya 85 orang tewas. Dari jumlah itu, 13 adalah tentara Amerika Serikat dan 18 mengalami luka-luka. Tentara Amerika Serikat yang mengalami luka sudah diterbangkan ke Jerman untuk pengobatan lebih lanjut.

Diperkirakan masih ada 5 ribu tentara Amerika Serikat yang bertugas di Bandara Kabul untuk mengamankan evakuasi warga negara Amerika Serikat, warga negara Afghanistan yang masuk kelompok rentan dan warga negara lainnya. Tentara Amerika Serikat akan angkat kaki dari Afghanistan pada Selasa, 31 Agustus 2021.

Baca juga: Tentara Inggris Meninggalkan Afghanistan dengan Penerbangan Terakhir

Sumber : reuters

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

5 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

8 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

9 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

10 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

19 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

23 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya