Taliban Janji Tidak Akan Hukum Ashraf Ghani, Izinkan Kembali ke Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Senin, 23 Agustus 2021 17:00 WIB

Presiden Afganistan Ashraf Ghani. Facebook/Ashraf Ghani/

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban telah mengeluarkan amnesti menyeluruh kepada semua pejabat pemerintah Afghanistan, termasuk mantan Presiden Ashraf Ghani, berjanji bahwa mereka dapat kembali dan tinggal di Afghanistan tanpa dihukum, kata pemimpin senior Taliban Khalil Ur-Rahman Haqqani dalam sebuah wawancara dengan Geo TV Pakistan.

Khalil Ur-Rahman Haqqani mengatakan tidak ada permusuhan antara Taliban dan Presiden terguling Ashraf Ghani, Wakil Presiden Amrullah Saleh dan Penasihat Keamanan Nasional Hamdullah Mohib.

"Kami memaafkan semua orang dari pihak kami; dari jenderal (yang berperang melawan kami) hingga orang biasa," kata Geo TV mengutip Haqqni pada Senin, TASS melaporkan, 23 Agustus 2021.

Dia juga meminta warga Afghanistan yang melarikan diri dari negara itu untuk tinggal. Ia mengatakan berita yang mengklaim Taliban akan membalas dendam terhadap mereka adalah "propaganda yang disebarkan oleh musuh." Pejabat Taliban bersumpah bahwa semua etnis Afghanistan dapat merasa aman di negara itu.

"Tajik, Baloch, Hazara, dan Pashtun semuanya adalah saudara kita," katanya.

Advertising
Advertising

Namun masih banyak orang yang berusaha melarikan diri dari Afghanistan. Setelah AS mengumumkan penarikan pasukan dari Afghanistan dan mengakhiri operasi militernya, Taliban melancarkan serangan cepat terhadap pasukan pemerintah, memasuki Kabul tanpa perlawanan pada 15 Agustus.

Presiden Ashraf Ghani meninggalkan Afghanistan, sementara negara-negara Barat sedang mengevakuasi warga negara dan staf kedutaan besar mereka.

Mantan ajudan senior Ashraf Ghani mengatakan pada CNN pekan lalu, mereka telah menerima intelijen bahwa presiden akan dibunuh jika terjadi pengambilalihan Kabul.

Wakil Presiden Amrullah Saleh melarikan diri pada Minggu pagi, kata mantan pejabat, menuju utara ke Lembah Panjshir. Banyak orang lainnya melarikan diri dari kompleks kepresidenan tidak lama setelah terjadi baku tembak di luar istana.

Ashraf Ghani, yang telah dikritik karena meninggalkan Afghanistan, membantah laporan yang menuduh ia meninggalkan Kabul dengan jutaan dolar AS. Mantan ajudan mengatakan Ghani pergi hanya memakai pakaian yang ia kenakan.

Ashraf Ghani menjelaskan dalam pesan Facebook bahwa dia meninggalkan Afghanistan untuk menghindari pertumpahan darah, dan dia melarikan diri bahkan tanpa mengganti sepatunya.

Ashraf Ghani melarikan diri ke Termez, Uzbekistan, menghabiskan satu malam di sana kemudian pergi ke Uni Emirat Arab.

Baca juga: Mantan Ajudan Sebut Ashraf Ghani Tinggalkan Afghanistan Tanpa Membawa Uang

GEO TV | TASS | CNN

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

8 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

37 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

55 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

56 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.

Baca Selengkapnya