Ahmad Massoud Siapkan Milisi Perlawanan Anti-Taliban di Lembah Panjshir

Reporter

Tempo.co

Senin, 23 Agustus 2021 07:00 WIB

Ahmad Massoud, putra pahlawan perlawanan anti-Soviet yang terbunuh, Ahmad Shah Massoud, berbicara selama wawancara di rumahnya di Bazarak, Provinsi Panjshir, Afghanistan 5 September 2019. [REUTERS/Mohammad Ismail]

TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Massoud, pemimpin perlawanan anti-Taliban Afghanistan, mengatakan pada Ahad bersedia mengadakan pembicaraan damai dengan Taliban yang merebut kekuasaan di Kabul seminggu yang lalu tetapi pasukannya siap untuk berperang.

"Kami ingin membuat Taliban menyadari bahwa satu-satunya jalan ke depan adalah melalui negosiasi," katanya kepada Reuters melalui telepon dari bentengnya di Lembah Panjshir barat laut Kabul, dikutip 23 Agustus 2021.

Di Lembah Panjshir, Ahmad Massoud telah mengumpulkan pasukan yang terdiri dari sisa-sisa unit tentara reguler dan pasukan khusus serta milisi lokal.

"Kami tidak ingin perang pecah," tuturnya.

Komentar itu muncul ketika sebuah pernyataan di akun Twitter pro Taliban, Alemarah Taliban, mengatakan ratusan milisi Taliban menuju Panjshir, setelah pejabat negara setempat menolak untuk menyerahkannya secara damai.

Advertising
Advertising

Sebuah video pendek menunjukkan barisan truk sitaan dengan bendera putih Taliban tetapi masih membawa tanda pemerintah mereka bergerak di sepanjang jalan raya.

Ahmad Massoud, putra Ahmad Shah Massoud, salah satu pemimpin utama perlawanan anti-Soviet Afghanistan pada 1980-an, mengatakan para pendukungnya siap berperang jika pasukan Taliban mencoba menyerang Lembah Panjshir.

"Mereka ingin membela, mereka ingin bertempur, mereka ingin melawan rezim totaliter mana pun."

Namun ada beberapa ketidakpastian tentang apakah operasi oleh pasukan Taliban telah dimulai atau tidak. Seorang pejabat Taliban mengatakan serangan telah diluncurkan di Panjshir. Namun seorang ajudan Ahmad Massoud mengatakan tidak ada tanda-tanda bahwa pasukan itu benar-benar memasuki celah sempit ke lembah dan tidak ada laporan pertempuran.

Dalam satu-satunya pertempuran yang dikonfirmasi sejak jatuhnya Kabul pada hari Minggu, pasukan anti-Taliban merebut kembali tiga distrik di provinsi utara Baghlan, yang berbatasan dengan Panjshir pekan lalu. Namun Massoud mengatakan dia tidak mengorganisir operasi yang dia katakan telah dilakukan oleh kelompok-kelompok milisi lokal di daerah tersebut.

Lembah Panjshir di wilayah Bazarak, Afganistan, merupakan tempat yang tidak pernah bisa direbut oleh pasukan Taliban. Foto: Wikipedia

Ahmad Massoud menyerukan pemerintah yang inklusif dan berbasis luas di Kabul, yang mewakili semua kelompok etnis Afghanistan yang berbeda, dan mengatakan "rezim totaliter" tidak boleh diakui oleh masyarakat internasional.

Puing-puing kendaraan lapis baja Soviet yang masih memenuhi lembah menunjukkan betapa sulitnya Panjshir dikalahkan di masa lalu. Tetapi banyak pengamat luar mempertanyakan apakah pasukan Ahmad Massoud akan mampu bertahan lama tanpa dukungan dari luar.

Dia mengatakan pasukannya, yang menurut seorang ajudan berjumlah lebih dari 6.000, akan membutuhkan dukungan internasional jika harus berperang. Namun dia mengatakan mereka tidak hanya datang dari Panjshir, sebuah wilayah Tajik berbahasa Persia yang lama berselisih dengan Pashtun yang membentuk inti dari gerakan Taliban.

"Ada banyak orang lain dari banyak provinsi lain yang mencari perlindungan di Lembah Panjshir yang berdiri bersama kami dan yang tidak mau menerima identitas lain untuk Afghanistan," kata Ahmad Massoud.

Baca juga: Lembah Panjshir, Benteng Terakhir Afganistan untuk Melawan Taliban

REUTERS

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

5 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

34 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

52 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

53 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

57 hari lalu

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.

Baca Selengkapnya