Kedutaan Besar AS di Afganistan Mulai Hancurkan Materi Sensitif Sebelum Evakuasi

Sabtu, 14 Agustus 2021 17:00 WIB

Pemandangan bagian konsuler di Kedutaan Besar AS di Kabul, Afganistan, 30 Juli 2021. [REUTERS/Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa kedutaan besar di Afganistan terutama kedutaan besar Amerika Serikat, telah mulai membakar materi sensitif sebelum evakuasi, kata para diplomat, ketika Pentagon memperingatkan Taliban berupaya mengisolasi Kabul setelah menguasai kota-kota besar.

Kedubes AS di ibu kota Afganistan memberi tahu staf bahwa tempat pembakaran sampah dan insinerator tersedia untuk menghancurkan bahan termasuk kertas dan perangkat elektronik, untuk mengurangi jumlah bahan sensitif di properti itu, menurut sebuah instruksi yang dilihat oleh Reuters, dilaporkan 14 Agustus 2021.

Menurut pemberitahuan manajemen yang dikirim Jumat kepada staf kedutaan, dilihat oleh CNN dan dijelaskan oleh sumber lain yang dikenal, mengatakan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul menginstruksikan personel untuk menghancurkan materi sensitif serta barang-barang "yang dapat disalahgunakan dalam upaya propaganda."

Pemberitahuan tentang Emergency Destruction Services menggarisbawahi situasi yang mengerikan di Afganistan karena kota-kota terus jatuh ke tangan Taliban.

Kelompok militan itu menguasai setengah dari ibu kota provinsi negara itu, termasuk kota terbesar kedua Kandahar, pada Jumat. Sebuah sumber diplomatik mengatakan kepada CNN bahwa satu penilaian intelijen menunjukkan bahwa Kabul dapat diisolasi oleh Taliban dalam seminggu, mungkin dalam 72 jam ke depan, tetapi menekankan bahwa tidak berarti kelompok militan akan memasuki ibu kota.

Advertising
Advertising

Dalam persiapan evakuasi, pemberitahuan kedutaan besar hari Jumat mengatakan fasilitas akan memberikan "dukungan penghancuran" setiap hari dan meminta personel untuk mengurangi jumlah materi sensitif di properti Kedubes AS, termasuk kertas dan elektronik.

"Tolong sertakan juga barang-barang dengan logo kedutaan atau agensi, bendera Amerika, atau barang-barang yang dapat disalahgunakan dalam upaya propaganda," katanya.

Pemberitahuan itu mengatakan akan ada berbagai cara untuk menghancurkan bahan-bahan ini, termasuk tungku pembakaran, alat pengurai, pembakar, alat pemadat, dan peralatan penghancur berat.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa ini adalah bagian dari prosedur standar yang diterapkan ketika meminimalisir jejak AS.

"Penarikan di pos diplomatik kami di seluruh dunia mengikuti prosedur operasi standar yang dirancang untuk meminimalkan jejak kami di berbagai kategori, termasuk staf, peralatan, dan persediaan. Kedutaan Besar Kabul melakukan penarikan mereka sesuai dengan prosedur operasi standar ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Situasi di lapangan sangat menantang bagi diplomat AS, yang mengatakan bahwa rencana berubah dari menit ke menit, seorang diplomat mengatakan kepada CNN.

Pada Kamis, pemerintahan Joe Biden mengumumkan akan menarik personel Amerika dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul, hanya menyisakan staf inti diplomatik. 3.000 tentara AS yang terdiri dari dua batalion Marinir dan satu batalion infanteri akan tiba di Kabul pada Minggu malam untuk membantu evakuasi, yang dilakukan beberapa minggu sebelum militer Amerika ditarik sepenuhnya dari Afganistan, Reuters melaporkan.

Baca juga: Taliban Makin Ganas, Bagaimana Nasib WNI di Afghanistan?

REUTERS | CNN

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

34 menit lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

5 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

7 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

8 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

9 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

18 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

23 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya