Jair Bolsonaro Dituduh Intimidasi Kongres Brasil dengan Parade Militer
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Eka Yudha Saputra
Rabu, 11 Agustus 2021 15:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Politisi Brasil menuduh Presiden Jair Bolsonaro mengintimidasi majelis rendah Kongres Brasil dengan parade militer, setelah kongres menolak rencana Bolsonaro untuk mengubah sistem pemungutan suara Brasil pada Selasa.
Politisi dari semua lapisan menyebut parade tank angkatan laut, pengangkut personel lapis baja, dan kendaraan amfibi, sebagai bentuk intimidasi beberapa jam sebelum anggota parlemen ditetapkan untuk memberikan suara pada amendemen konstitusi yang didukung oleh Bolsonaro.
Dikutip dari Reuters, 11 Agustus 2021, majelis rendah Kongres Brasil menolak proposal tersebut dengan 229 suara mendukung, 218 menentang dan 1 abstain, dengan puluhan anggota parlemen absen. Pemungutan suara turun 79 suara dari mayoritas tiga perlima yang dibutuhkan untuk menyetujui amendemen konstitusi.
Angkatan Laut mengatakan parade itu telah direncanakan jauh sebelum pemungutan suara di majelis rendah Kongres dijadwalkan, dan itu dimaksudkan untuk mengundang presiden ke latihan militer tahunan pada hari Minggu.
Kantor media kepresidenan tidak menanggapi permintaan komentar tentang parade militer.
Dengan popularitasnya yang menurun di tengah wabah Covid-19, Bolsonaro bersikeras dalam beberapa pekan terakhir untuk mengadopsi kertas suara untuk pemilu 2022, berdasarkan klaim penipuan yang tidak terbukti dalam sistem pemilihan elektronik Brasil.
Dia mengancam tidak akan menerima hasil pemilihan presiden tahun depan, yang jajak pendapat menunjukkan dia kalah dari mantan presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva. Tidak ada orang yang secara resmi mengumumkan pencalonannya.
Diapit oleh para komandan angkatan bersenjata, Bolsonaro berdiri di luar istana presiden Planalto saat parade militer lewat.
Pemandangan tank di istana kepresidenan membuat resah warga Brasil yang pernah hidup di bawah kediktatoran militer 1964-1985.
Anggota parlemen Arthur Lira, ketua majelis rendah Kongres, menyebut parade militer menjelang pemungutan suara besar sebagai "kebetulan yang tragis," dan dia tidak menerima undangan untuk menghadiri latihan angkatan bersenjata.
Anggota parlemen lainnya mengatakan kehadiran militer yang tidak biasa di depan istana presiden dimaksudkan untuk mengintimidasi mereka.
"Tank-tank di jalan, tepatnya pada hari pemungutan suara di kertas surat suara, adalah intimidasi nyata, jelas dan inkonstitusional," kata Senator Simone Tebet dari partai Gerakan Demokratik Brasil di media sosial.
"Jair Bolsonaro telah mengubah latihan militer menjadi tontonan politik," kata anggota Kongres sayap kiri Brasil Perpetua Almeida, menyebutnya sebagai unjuk kekuatan sebagai reaksi atas penurunan popularitas presiden.
Baca juga: Presiden Brasil Diselidiki Karena Menuding Pemilu Tahun Depan Curang
REUTERS