Keluarga Korban Teror 9/11 Tuntut Joe Biden Bongkar Dokumen Keterlibatan Saudi

Selasa, 10 Agustus 2021 16:30 WIB

Patung Liberty dan One World Trade Center terlihat ketika Tribute in Light bersinar di pusat Kota Manhattan untuk memperingati 19 tahun serangan 11 September 2001 di World Trade Center di 9/11 Memorial & Museum di wilayah Manhattan Kota New York, New York, AS, 11 September 2020. [REUTERS/Eduardo Munoz]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah AS pada Senin mengatakan akan meninjau file yang relevan dengan serangan 11 September setelah keluarga korban meminta Presiden Joe Biden untuk melewatkan peringatan teror 9/11 kecuali dia membuka dokumen rahasia yang mereka anggap akan menunjukkan para pemimpin Arab Saudi mendukung serangan itu.

"Pemerintahan saya berkomitmen untuk memastikan tingkat transparansi maksimum di bawah hukum," kata Joe Biden, dikutip dari Reuters, 10 Agustus 2021.

"Saya menyambut baik pengajuan Departemen Kehakiman hari ini, yang berkomitmen untuk melakukan tinjauan baru terhadap dokumen di mana pemerintah sebelumnya telah menegaskan hak istimewa, dan untuk melakukannya secepat mungkin," ujarnya.

Anggota keluarga korban serangan di New York dan Washington, yang menewaskan hampir 3.000 orang, mengajukan permohonan kepada Biden dalam sebuah surat yang dirilis pada hari Jumat menjelang peringatan ke-20 teror 9/11.

Arab Saudi mengatakan tidak terlibat dalam serangan pesawat yang dibajak. Kedutaan Saudi di Washington tidak berkomentar.

Advertising
Advertising

Kantor Kejaksaan AS Audrey Strauss di Manhattan pada hari Senin mengatakan FBI telah memutuskan untuk meninjau klaim mengapa mereka tidak dapat merilis beberapa informasi yang diminta oleh keluarga.

James Kreindler, pengacara untuk beberapa keluarga korban, mengatakan dia dan kliennya berharap langkah FBI dan Departemen Kehakiman bisa memenuhi tuntutan pengungkapan dokumen tersebut.

Dia mengatakan dokumen tersebut termasuk laporan tentang penyelidikan serangan serta dokumen yang terkait dengan Operasi Encore, tinjauan oleh FBI atas penyelidikan 11 September yang dilakukan pada tahun 2016.

Keluarga korban dan pengacara mereka telah mengeluh selama bertahun-tahun bahwa badan-badan Amerika Serikat merahasiakan dokumen yang menggambarkan hubungan Arab Saudi dengan para penyerang.

"Kami menghargai Presiden Biden yang mengakui keluarga kami hari ini saat kami mencari keadilan dan akuntabilitas terhadap Kerajaan Arab Saudi," kata Brett Eagleson, yang ayahnya Bruce Eagleson terbunuh dalam serangan itu. "Sayangnya, bagaimanapun, kami telah mendengar banyak janji kosong sebelumnya."

Pernyataan Eagleson mengatakan Departemen Kehakiman dapat bertindak segera untuk menghasilkan dokumen termasuk Laporan Tinjauan FBI 2016 yang tidak disensor, dari penyelidikan biro selama bertahun-tahun terhadap agen pemerintah Arab Saudi yang diyakini memberikan bantuan substansial kepada para pembajak pesawat, serta telepon catatan dan keterangan saksi teror 9/11.

Baca juga: Berkabung untuk Korban Teror 9/11, Donald Trump dan Joe Biden Berhenti Kampanye

REUTERS

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

4 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Menag Yaqut Ingatkan Jemaah Haji Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi: Bisa Capai 50 Derajat

5 jam lalu

Menag Yaqut Ingatkan Jemaah Haji Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi: Bisa Capai 50 Derajat

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengimbau jemaah haji menjaga kesehatan untuk mengantisipasi cuaca panas di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Catat Ini Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

9 jam lalu

Catat Ini Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah

Penempatan akomodasi jemaah haji Indonesia di Madinah berada pada wilayah Markaziyah Syimaliyah, Markaziyah Gharbiyah, dan Markaziyah Janubiyah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

19 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

20 jam lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

20 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

21 jam lalu

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

Xenophobia sebagai fenomena psikologis melibatkan ketakutan, ketaksukaan, atau kebencian ke individu atau kelompok yang dianggap asing atau beda.

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

21 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

21 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya