Taliban Kuasai 6 Ibu Kota Provinsi, Warga Bersembunyi di Rumah Masing-masing

Selasa, 10 Agustus 2021 16:00 WIB

Pasukan Komando Afganistan terlihat di lokasi medan pertempuran di mana mereka bentrok dengan pemberontak Taliban di Provinsi Kunduz, Afganistan 22 Juni 2021. [REUTERS/Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban mulai memperkuat pertahanan di sisi utara pada kota-kota yang berhasil mereka duduki. Hal itu untuk mengantisipasi serangan balasan dari Afghanistan. Diberitakan sebelumnya, Afghanistan mengklaim memiliki rencana beberapa bulan ke depan untuk mengambil kembali wilayah-wilayah yang diduduki Taliban.

Di saat bersamaan, warga-warga Afghanistan yang wilayahnya diserbu Taliban mengungsi ke distrik lain atau bersembunyi di rumah masing-masing. Padahal, Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, meminta warga atau kombatan-kombatan lokal untuk bergabung dalam upayanya merebut kembali wilayah-wilayah dari Taliban.

"Jalan teraman untuk saat ini adalah bersembunyi di rumah atau mencari jalan keluar ke Kabul. Kabul sendiri sebenarnya bukan tempat yang aman lagi," ujar Mohammed Abbas, pegawai pajak kota Aybak yang bersembunyi di rumahnya sepanjang pertempuran Afghanistan - Taliban, dikutip dari Reuters, Selasa, 10 Agustus 2021.

Aybak, yang merupakan ibu kota provinsi Samangan, adalah satu dari enam ibu kota provinsi yang diambil alih Taliban per Senin kemarin. Taliban ingin memperkuat posisinya di Afghanistan dengan mengambil alih berbagai wilayah, terutama yang berada di perbatasan.

Orang-orang berdiri di atas kendaraan memegang bendera Taliban ketika orang-orang berkumpul di dekat titik persimpangan Gerbang Persahabatan di kota perbatasan Chaman, Pakistan-Afganistan, Pakistan 14 Juli 2021.[REUTERS / Abdul Khaliq Achakzai]


Menduduki kota-kota di wilayah perbatasan memungkinkan Taliban untuk memperkuat pengaruh di Afghanistan. Salah satunya, berkaitan dengan arus keluar masuk Afghanistan, baik untuk barang maupun pendatang. Mereka bisa menarik tarif tinggi dari situ untuk memperkuat operasionalnya.

Taliban tak mengharapkan warga untuk membantu. Setiap kali mengambil alih wilayah dan gedung-gedung pemerintah, Taliban selalu meminta mereka untuk pulang ke rumah masing-masing. Abbas berkata, hal itu berlaku juga di Aybak.

"Taliban tiba di kantor kami dan meminta semua pekerja untuk pulang. Kami belum melihat pertempuran lagi sejak saat itu," ujarnya.

Berbeda dengan Abbas, Atta Mohammad Noor mengatakan dirinya tak akan menyerah dengan serangan Taliban. Ia, yang mengkomandoi milisi pro-pemerintah di sisi Utara, berjanji akan berjuang hingga titik darah penghabisan seperti permintaan Ghani.

"Saya lebih memilih mati bermatabat daripada mati menderita," ujar Noor.

Amerika, yang merupakan salah satu sekutu terlama Afghanistan, memastikan tidak akan membantu dalam perebutan wilayah. Mereka berkata, Afghanistan sudah mandiri dan mampu menghadapi serangan Taliban seorang diri.

Baca juga: Taliban Terus Maju, Amerika Serahkan Nasib Afganistan ke Pasukan Pemerintah

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

3 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

4 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

4 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

6 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

8 hari lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

9 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

14 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

15 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

17 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya