Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taliban Terus Maju, Amerika Serahkan Nasib Afganistan ke Pasukan Pemerintah

image-gnews
Tank tiba di medan perang, di Kunduz, Afganistan 7 Juli 2021 dalam gambar diam yang diambil dari sebuah video. [REUTERS TV melalui REUTERS]
Tank tiba di medan perang, di Kunduz, Afganistan 7 Juli 2021 dalam gambar diam yang diambil dari sebuah video. [REUTERS TV melalui REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menyerahkan nasib Afganistan pada pasukan keamanan Afganistan untuk mempertahankan negara itu setelah gerilyawan Taliban merebut ibu kota provinsi keenam pada Senin, bersama dengan kota-kota perbatasan dan rute perdagangan.

Presiden Joe Biden mengatakan misi militer AS di Afganistan akan berakhir pada 31 Agustus, dengan alasan bahwa rakyat Afganistan harus memutuskan masa depan mereka sendiri dan dia tidak akan menyerahkan generasi Amerika lainnya ke perang 20 tahun.

Taliban, yang berjuang untuk menerapkan kembali hukum syariat Islam yang ketat setelah digulingkan oleh invasi AS pada 2001, telah meningkatkan kampanye militer untuk mengalahkan pemerintah saat pasukan asing menarik diri.

Pada hari Senin, mereka merebut Aybak, ibu kota Provinsi Samangan di utara.

"Saat ini Taliban sedang berperang dengan pasukan Afganistan untuk merebut markas polisi dan kompleks gubernur provinsi," kata Ziauddin Zia, seorang anggota parlemen di Aybak, dikutip dari Reuters, 10 Agustus 2021.

"Beberapa bagian ibu kota telah jatuh ke tangan Taliban."

Taliban merebut tiga ibu kota provinsi selama akhir pekan: Zaranj di provinsi selatan Nimroz, Sar-e-Pul, di provinsi utara dengan nama yang sama, dan Taloqan, di provinsi timur laut Takhar.

Mereka telah merebut ibu kota provinsi utara Kunduz dan Lashkar Gah, ibu kota provinsi Helmand.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan Amerika Serikat sangat prihatin dengan perkembangan tersebut, tetapi mengatakan pasukan keamanan Afganistan memiliki kemampuan untuk memerangi kelompok pemberontak.

"Ini adalah militer mereka, ini adalah ibu kota provinsi mereka, rakyat mereka untuk dipertahankan dan itu benar-benar momen di mana kepemimpinan mereka diuji," kata Kirby.

Ditanya apa yang dapat dilakukan militer AS jika pasukan keamanan Afganistan tidak melakukan perlawanan, Kirby mengatakan "Tidak banyak."

Pasukan Komando Afganistan terlihat di lokasi medan pertempuran di mana mereka bentrok dengan pemberontak Taliban di Provinsi Kunduz, Afganistan 22 Juni 2021. [REUTERS/Stringer]

Para pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan ketika militer AS telah memperingatkan Joe Biden awal tahun ini bahwa ibu kota provinsi akan jatuh dengan penarikan pasukan asing, mereka masih terkejut dengan seberapa cepat beberapa dari kota-kota itu direbut oleh Taliban.

Amerika Serikat melakukan kurang dari sepuluh serangan selama akhir pekan ketika Taliban menyerbu ibu kota provinsi, dan serangan itu hanya untuk menghancurkan peralatan agar tidak dicuri Taliban.

Seorang pejabat AS mengatakan pasukan Afganistan tidak meminta dukungan apa pun ketika Kunduz direbut.

Keuntungan Taliban telah memicu tudingan atas penarikan pasukan asing. Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan kepada Daily Mail bahwa kesepakatan yang dicapai tahun lalu antara Amerika Serikat dan Taliban adalah "kesepakatan busuk".

Amerika Serikat setuju untuk menarik diri dalam kesepakatan yang dinegosiasikan tahun lalu di bawah pendahulu Joe Biden dari Partai Republik, Donald Trump.

Wallace mengatakan pemerintahnya telah meminta beberapa sekutu NATO untuk mempertahankan pasukan mereka di Afganistan begitu pasukan AS pergi, tetapi gagal mengumpulkan cukup dukungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Beberapa mengatakan mereka tertarik, tetapi parlemen mereka tidak. Menjadi jelas dengan cepat bahwa tanpa Amerika Serikat sebagai negara kerangka, opsi ini mati," kata Wallace.

Menteri pertahanan Jerman menolak seruan agar tentaranya kembali ke Afganistan setelah gerilyawan Taliban merebut Kunduz, di mana pasukan Jerman dikerahkan selama satu dekade.

Komando Afganistan telah melancarkan serangan balik untuk mencoba memukul mundur Taliban yang menyerbu Kunduz, dengan penduduk yang melarikan diri dari konflik menggambarkan suara tembakan dan ledakan hampir tiap waktu.

Di barat, dekat perbatasan dengan Iran, para pejabat keamanan mengatakan pertempuran sengit sedang berlangsung di pinggiran Herat, Reuters melaporkan.

Arif Jalali, kepala Rumah Sakit Zonal Herat, mengatakan 36 orang tewas dan 220 luka-luka selama 11 hari terakhir. Lebih dari separuh yang terluka adalah warga sipil, dengan perempuan dan anak-anak termasuk di antara yang tewas.

UNICEF mengatakan 20 anak tewas dan 130 anak terluka di Provinsi Kandahar selatan dalam 72 jam terakhir.

"Kekejaman semakin meningkat dari hari ke hari," kata Hervé Ludovic De Lys, perwakilan UNICEF di Afganistan.

Di Helmand, sarang aktivitas Taliban, pejabat keamanan melaporkan ledakan keras di Lashkar Gah pada Senin pagi.

Di Kunduz, banyak keluarga yang putus asa, beberapa dengan anak kecil dan perempuan hamil, meninggalkan rumah mereka, berharap untuk mencapai Kabul yang relatif aman, 315 km ke selatan, dalam perjalanan yang biasanya memakan waktu sekitar 10 jam.

Ghulam Rasool, seorang insinyur, sedang mencoba menyewa bus untuk membawa keluarganya ke ibu kota saat suara tembakan bergema di jalan-jalan kota kelahirannya.

"Kami mungkin terpaksa berjalan sampai Kabul, tapi kami tidak yakin apakah kami terbunuh dalam perjalanan....Pertempuran darat tidak hanya berhenti bahkan selama 10 menit," kata Rasool kepada Reuters.

Dia dan beberapa warga lainnya, dan seorang pejabat keamanan, mengatakan pasukan komando Afganistan telah melancarkan operasi untuk membersihkan Taliban dari Kunduz.

Di Kabul sendiri, tersangka militan Taliban membunuh seorang manajer stasiun radio Afganistan, kata pejabat pemerintah, tindakan terbaru Taliban dalam menargetkan pekerja media.

Berbicara kepada Al Jazeera TV pada hari Minggu, juru bicara Taliban Muhammad Naeem Wardak memperingatkan Amerika Serikat agar tidak melakukan intervensi lebih lanjut untuk mendukung pasukan pemerintah Afganistan.

Baca juga: Pasukan Afganistan Lancarkan Serangan Balik untuk Rebut Kunduz dari Taliban

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

7 menit lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

1 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

2 jam lalu

Petugas kepolisian bentrok dengan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

18 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

20 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

22 jam lalu

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen menyampaikan sambutan saat peluncuran kapal selam Narwhal di Kaohsiung, Taiwan, 28 September 2023. Program kapal selam dalam negeri memanfaatkan keahlian dan teknologi dari beberapa negara - sebuah terobosan bagi Taiwan yang terisolasi secara diplomatis. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan


Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

22 jam lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. Freepik
Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.


Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

23 jam lalu

Tentara Israel berdiri di perbatasan dengan Gaza, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan menunggu untuk memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.


Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

23 jam lalu

Prajurit Korps Marinir TNI AL melaksanakan pendaratan  pada Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS) 2023 di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, September 2023. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

Super Garuda Shield merupakan program militer tahunan terbesar AS dan Indonesia


Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

1 hari lalu

Anggota TNI melakukan tos dengan tentara Amerika Serikat di Pusat latihan Pertempuran (Puslatpur) 5 Marinir, Baluran, Situbondo, Jawa Timur, September 2023. Selain Latihan tempur seperti pendaratan amfibi, pengamanan bandara, serangan darat gabungan, terdapat juga latihan jungle survival dan pertolongan kesehatan darat dan udara. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Berikut adalah kronologi hilangnya perwira tentara AS atau US Army dari satuan Aviation Officer. Ia hilang di tengah hutan Karawang.