Perkuat Pangkalan Militer di Tajik, Rusia Peringatkan Ancaman ISIS di Afganistan

Kamis, 29 Juli 2021 09:00 WIB

Latihan militer Rusia.[Nozim Kalandarov/TASS]

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia pada Rabu mengatakan telah meningkatkan kemampuan tempur pangkalan militernya di Tajikistan dan melatih tentara lokal karena ancaman militan ISIS yang bergerak masuk ke Afganistan.

Perdana Menteri Rusia, Sergei Shoigu, yang mengunjungi Tajikistan pada Rabu untuk membahas keamanan, mengatakan situasi keamanan di Afganistan semakin memburuk sejak penarikan pasukan AS.

Penarikan pasukan asing dari Afganistan telah mendorong Rusia menyiapkan keamanan di pintu belakang perbatasannya, Tajikistan, dikutip dari Reuters, 28 Juli 2021.

Secara khusus, Rusia mengaku khawatir dengan elemen-elemen ISIS yang berkembang di Afganistan utara.

Shoigu mengatakan bahwa militan ISIS bergerak ke Afganistan dari Suriah, Libya, dan beberapa negara lain.

Advertising
Advertising

"Apalagi di beberapa bagian, kita juga bisa melihat bahwa gerakan-gerakan ini terorganisir dengan cukup serius," kata Shoigu seperti dikutip kantor berita RIA.

Kondisi Pangkalan Udara Bagram setelah ditinggalkan seluruh pasukan AS dan NATO di Provinsi Parwan, Afganistan timur, Kamis, 8 Juli 2021. (Xinhua/Rahmatullah Alizadah)

Shoigu menyebut pasukan AS keluar dengan tergesa-gesa, dan akibatnya Rusia kini harus melatih personel militer Tajikistan di universitas militer Rusia dan fasilitas yang berafiliasi dengan pangkalan militer yang dioperasikannya di Tajikistan.

"Kami menyediakan semua yang dibutuhkan untuk pelatihan militer," kata Shoigu.

"Kami meningkatkan perhatian untuk memperkuat kemampuan tempur pangkalan militer kami dan menyempurnakan rencana untuk bersama-sama mengusir kemungkinan infiltrasi pemberontak," katanya.

Seorang diplomat senior Rusia mengatakan bahwa Moskow memandang keuntungan Taliban di Afganistan utara sebagai peningkatan keamanan karena kelompok itu memusuhi apa yang dianggap Rusia sebagai ekstremis Islam yang lebih berbahaya.

Rusia akan mengadakan latihan militer pada 5-10 Agustus di dekat perbatasan Afganistan, yang akan melibatkan lebih dari 1.000 tentara Rusia serta pasukan Uzbekistan dan Tajikistan.

Baca juga: Diserang Taliban, 46 Tentara Afganistan Cari Perlindungan ke Pakistan

REUTERS

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

22 menit lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya