Amerika Serikat Kucurkan Dana Darurat untuk Pengungsi Afganistan Rp 1,4 T

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 24 Juli 2021 20:00 WIB

Orang-orang berdiri di atas kendaraan memegang bendera Taliban ketika orang-orang berkumpul di dekat titik persimpangan Gerbang Persahabatan di kota perbatasan Chaman, Pakistan-Afganistan, Pakistan 14 Juli 2021.[REUTERS / Abdul Khaliq Achakzai]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat, 23 Juli 2021, memberikan pengesahan untuk pengucuran dana darurat sampai USD 100 juta (Rp 1,4 triliun) guna memenuhi kebutuhan tak terduga para pengungsi terkait kondisi yang saat ini terjadi di Afganistan.

Biden juga akan menolong dengan mempercepat proses pengajuan visa bagi pemohon dari Afganistan. Selain dana darurat USD 100 juta tersebut, Gedung Putih mengatakan Biden juga setuju menggelontorkan dana USD 200 juta dalam bentuk pemberian layanan dan pengadaan barang untuk badan-badan pemerintah Amerika Serikat guna memenuhi kebutuhan para pengungsi Afganistan.

Anggota Pasukan Khusus Afganistan salat di jalan raya sebelum misi tempur melawan Taliban, di Provinsi Kandahar, Afganistan, 11 Juli 2021. [REUTERS/Danish Siddiqui]

Advertising
Advertising

Amerika Serikat sekarang ini sedang mempersiapkan imunisasi vaksin virus corona bagi ribuan warga Afganistan yang mengajukan visa suaka ke Amerika Serikat. Rencananya, gelombang pertama evakuasi warga Afganistan yang mengajukan visa ke Amerika Serikat akan diterbangkan sebelum akhir bulan ini ke Fort Lee, yakni sebuah pangkalan militer Amerika di Virginia. Di Fort Lee tersebut, para pengungsi akan menunggu sebelum keputusan akhir dijatuhkan atas status permohonan visa mereka.

Pentagon pada Senin, 19 Juli 2021, mengatakan ada sekitar 2.500 warga Afganistan yang akan di bawa ke fasilitas tersebut, yang letaknya sekitar 48 kilometer dari selatan Richmond. Pemerintah Biden sekarang ini sedang mengevaluasi fasilitas Amerika Serikat lainnya di dalam negeri dan luar negeri, di mana para pemohon visa dan keluarga mereka bisa diakomodasi.

Rencananya, visa khusus imigran akan diberikan kepada para pengungsi Afganistan, yang bekerja sebagai penerjemah atau pekerjaan lainnya untuk pemerintah Amerika Serikat setelah invasi yang dipimpin Amerika Serikat ke Afganistan pada 2001 silam. Sumber di Pemerintah Amerika Serikat menyebut ada sekitar 18 ribu aplikasi yang sedang diproses.

Baca juga: Jenderal AS: Taliban Menguasai Separuh Pusat Distrik Afganistan

Sumber: Reuters

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

7 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

9 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

10 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

11 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

11 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

20 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya