Amerika Evakuasi 2.500 Warga Afghanistan ke Pangkalan Militernya

Selasa, 20 Juli 2021 16:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat mulai mengevakuasi warga Afghanistan yang sempat bekerja untuknya selama beroperasi di Timur Tengah. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, warga-warga tersebut untuk sementara waktu akan ditempatkan di Pangkalan Militer Fort Lee, Virginia, sembari menunggu visa mereka selesai diurus.

Jumlah mereka yang akan diungsikan kurang lebih 2.500 orang. Hal tersebut mengacu pada daftar orang yang telah mengajukan permohonan emigrasi ke Amerika.

"Mereka adalah warga Afghanistan yang berani di mana jasa-jasa mereka ke Amerika telah diakui oleh Duta Besar (Amerika) di Kabul usai melalui proses verifikasi yang ketat," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika, Ned Price, Senin waktu setempat, 19 Juli 2021.

Evakuasi warga tersebut satu bagian dengan operasi penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan. Adapun evakuasi dilakukan karena Amerika takut Taliban akan mengincar ribuan warga tersebut karena pernah bekerja untuk Amerika dan NATO.

Orang-orang berdiri di atas kendaraan memegang bendera Taliban ketika berkumpul di dekat titik persimpangan Gerbang Persahabatan di kota Chaman, perbatasan Pakistan-Afganistan, di Pakistan 14 Juli 2021. REUTERS/Abdul Khaliq Achakzai

Ke-2.500 tersebut belum mencakup seluruh warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk Amerika. Menurut data Kementerian Luar Negeri, jumlah mereka kurang lebih 20 ribu orang. Dengan kata lain, masih ada belasan ribu yang harus diselamatkan lewat evakuasi yang dinamai Operation Allies Refuge itu.

Para warga tersebut rata-rata bekerja sebagai penerjemah, sopir, staf, dan masih banyak lagi bagi kantor misi diplomatik Amerika di Afghanistan.

Per berita ini ditulis, Taliban sudah menguasai kurang lebih 80 persen wilayah Afghanistan. Wilayah terbaru yang berhasil mereka ambil alih adalah distrik Dehrawood, Provinsi Uruzgan, yang berada di selatan ibu kota Afghanistan, Kabul. Tidak tertutup kemungkinan distrik yang dikuasai bertambah.

Kembali ke Ned Price, ia mengatakan Pemerintah Amerika berencana terus mendesak Taliban untuk melakukan gencatan senjata dengan Afghanistan. Ia pun memastikan negosiasi damai antara kedua kubu, yang berlangsung di Qatar, akan berlanjut beberapa hari lagi.

"Kami optimistis berdasarkan apa yang kami lihat pada negosiasi terakhir. Pembicaraan akan berlanjut dalam beberapa hari atau pekan ke depan. Akan sangat penting bagi Afghanistan untuk mendapat dukungan internasional," ujar Ned Price menegaskan.

Baca juga: Di Tengah Salat Idul Adha, Roket Hajar Kompleks Rumah Presiden Afghanistan

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 jam lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

1 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

3 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

6 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

8 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

10 hari lalu

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

Badan Geologi merekomendasikan warga Pulau Tagulandang yang bermukim di radius bahaya Gunung Ruang dievakuasi.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

11 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

11 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya