Moon Jae-in Batal Temui Yoshihide Suga Setelah Dilecehkan Diplomat Jepang
Reporter
Tempo.co
Editor
Eka Yudha Saputra
Senin, 19 Juli 2021 20:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Kepresidenan Korea Selatan pada Senin mengumumkan Moon Jae-in batal mengunjungi Jepang untuk bertemu Perdana Menteri Yoshihide Suga setelah diplomat Jepang melecehkan Moon Jae-in.
Pengumuman itu muncul setelah Seoul mengajukan protes atas laporan berita pada hari Jumat, yang menyebut seorang diplomat senior di kedutaan besar Jepang di Seoul mengatakan Moon "bermasturbasi" ketika menggambarkan upayanya untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara.
"Presiden Moon telah memutuskan untuk tidak mengunjungi Jepang," kata juru bicara Moon Park Soo-hyun, dikutip dari Reuters, 19 Juli 2021.
Ia mengatakan kedua belah pihak telah mencari cara untuk mengatasi perselisihan mengenai sejarah dan meningkatkan kerja sama tetapi gagal mencapai kesepakatan.
"Diskusi diadakan secara damai dan membuat kemajuan yang cukup besar, tetapi masih belum dianggap sebagai hasil KTT, dan kami mempertimbangkan keadaan lain," kata Park, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Yoshihide Suga menolak mengomentari keputusan Moon, tetapi menggambarkan pernyataan diplomat Jepang itu sebagai "tidak pantas."
Wakil kepala perwakilan diplomatik Jepang di Korea dilaporkan menggambarkan upaya Presiden Moon Jae-in untuk mengadakan KTT Korea-Jepang selama Olimpiade Tokyo sebagai masturbasi dalam percakapan dengan seorang reporter JTBC pada Jumat, Korea JoongAng Daily melaporkan.
Menurut JTBC, reporter itu menanyakan pendapatnya kepada Hirohisa Soma tentang kesempatan pertemuan puncak Korea-Jepang yang berlangsung selama Olimpiade Tokyo, yang menurut laporan Soma ditanggapi dalam kombinasi bahasa Korea dan Inggris, "Presiden Moon sedang melakukan masturbasi sendiri."
Soma menambahkan bahwa Jepang "tidak punya waktu untuk terlalu peduli tentang hubungan antara kedua negara seperti yang dipikirkan Korea."
"Percakapan itu terjadi (dalam pertemuan biasa) bukan acara pers publik, tetapi kami memutuskan untuk membuat laporan karena kami merasa pernyataan itu tidak pantas," lapor JTBC.
Jepang dan Korea Selatan telah lama berselisih mengenai kompensasi bagi orang Korea yang dipaksa bekerja di perusahaan Jepang dan rumah bordil militer selama pemerintahan kolonial Jepang 1910-1945.
Bulan lalu, terjadi perselisihan lain karena situs web Olimpiade Tokyo menunjukkan serangkaian pulau yang dikuasai Korea Selatan sebagai wilayah Jepang.
Surat kabar Jepang Yomiuri sebelumnya pada hari Senin melaporkan Moon Jae-in akan bertemu Perdana Menteri Yoshihide Suga di Tokyo pada Jumat, tetapi kedua pemerintah dengan cepat membantah bahwa pertemuan telah diselesaikan.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan duta besar Tokyo di Seoul Koichi Aiboshi memperingatkan wakilnya atas pernyataannya yang "menyesalkan", tetapi tidak merinci ketika ditanya apakah dia akan dipecat seperti dilansir Yomiuri.
Wakil menteri luar negeri Korea Selatan, Choi Jong-kun, memanggil Aiboshi pada hari Sabtu untuk melayangkan protes diplomatik. Kantor Moon Jae-in mengatakan pihaknya memperhatikan komentar Kato, tetapi meminta Tokyo untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah situasi seperti itu terulang kembali.
Suga bulan ini menyebut hubungan antara Jepang dan Korea Selatan "sangat sulit", menambahkan bahwa terserah Seoul untuk mengatasi perselisihan sejarah dan masalah lainnya.
Moon Jae-in sebelumnya berharap Olimpiade Tokyo dapat menawarkan kesempatan bagi Korea Utara dan Korea Selatan untuk meningkatkan hubungan dan menghidupkan kembali pembicaraan damai, sebelum Pyongyang mengumumkan tidak akan ikut Olimpiade karena kekhawatiran virus corona.
Baca juga: Atlet Uganda Peserta Olimpiade Hilang, Kirim Surat Ingin Bekerja di Jepang
REUTERS | KOREA JOONGANG DAILY