TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Jepang dan Korea Selatan untuk mempertemukan kedua kepala negaranya terancam. Gara-garanya, diplomat Negeri Matahari Terbit di Seoul dikabarkan menyebut Presiden Korea Selatan Moon Jae-In "masturbasi" membayangkan upaya perbaikan hubungan Korea - Jepang. Adapun kabar tersebut disampaikan oleh stasiun televisi di Korea Selatan pada akhir pekan lalu.
Komentar tersebut langsung menimbulkan kecaman di Korea Selatan. Hal itu diperburuk dengan Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyatakan rencana pertemuan Moon Jae-in serta PM Jepang Yoshihide Suga menemukan kendala di menit-menit terakhir dan belum difinalisasi.
Menurut laporan Reuters, Pemerintah Jepang telah merespon kabar tersebut dan langsung memanggil diplomat terkait yang namanya belum diketahui hingga sekarang. Rencananya, mereka akan meminta keterangan diplomat itu sebelum menggantinya dengan diplomat lain. Pemerintah Jepang belum membenarkannya.
"Duta Besar Jepang telah memperingatkan deputinya perihal komentar yang ia buat. Kami menganggapnya komentar yang tidak pantas keluar dari seorang diplomat dan sungguh disayangkan," ujar Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato, Senin, 19 Juli 2021.
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga. Carl Court/Pool via REUTERS
Perihal apakah pergantian personil bakal terjadi atau tidak, Kato mengatakan keputusan itu ada di Kementerian Luar Negeri Jepang. Kato selanjutnya enggan memberikan detil tambahan.
Sebelum insiden "masturbasi" ini muncul, rencana Moon Jae-in dan Yoshihide Suga bertemu sudah hampir final. Menurut Kato, Jepang sudah sepakat yang akan mengakomodir dan mengorganisir pertemuan itu. Adapun pertemuan bisa membahas berbagai isu yang membuat hubungan kedua negara renggang akhir-akhir ini seperti sengketa wilayah kedaulatan dan peninggalan masa penjajahan dulu.
Sementara itu, di Korea Selatan, Kantor Kepresidenan mengatakan pembahasan antara kedua negara masih berjalan. Namun, soal akan bertemu langsung atau tidak, belum ada keputusan apapun soal itu.
"Masih tidak jelas soal status keunjungan ke Jepang atau di mana pertemuan akan digelar. Hal itu dikarenakan belum adanya langkah yang memuaskan dari Jepang untuk menangani masalah yang timbul di menit-menit terakhir," ujar keterangan pers Korea Selatan.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Choi Jong-kun memanggil Duta Besar Jepang Koichi Aiboshi ke kantornya. Ia meminta penjelasan soal komentar "masturbasi" yang dibuat stafnya. Selain itu, ia juga meminta Jepang menyiapkan langkah untuk mencegah insiden serupa terulang.
Baca juga: Kapal Perang Menjadi Kluster COVID-19 Terbesar Militer Korea Selatan
ISTMAN MP | REUTERS