Gaza Menjelang Idul Adha, Dari Hewan Kurban Tak Laku Hingga Hilangnya Keluarga

Senin, 19 Juli 2021 18:30 WIB

Sejumlah musisi Palestina tampil dalam sebuah konser bertajuk "Musik di antara Reruntuhan" (Music among the Rubble) yang digelar di lokasi Menara Al-Shorouq yang hancur akibat serangan udara Israel di Gaza City, 27 Juni 2021. Xinhua/Rizek Abdeljawad

TEMPO.CO, Jakarta - Mejelang Hari Raya Idul Adha, warga di Gaza, Palestina berharap mampu mendapat keuntungan dari hasil penjualan hewan kurban. Uang yang didapat penting bagi para pedagang untuk bertahan hidup, apalagi ketika dampak dari pertempuran dengan Israel masih terasa. Sayangnya, penjualan sejauh ini tidak sesuai ekspektasi.

Dikutip dari kantor berita Reuters, penjualan hewan kurban di Gaza seret. Perekonomian Palestina yang terdampak blokade, perang, dan pandemi COVID-19 menyebabkan warga kesulitan membeli hewan kurban. Dampaknya, di berbagai pasar hewan, para pedagang dan peternak sampai harus membawa pulang hewan kurban mereka yang tak laku.

"Tahun ini, penjualan hewan kurban sungguh buruk akibat perang, pandemi, dan blokade yang diterapkan Israel dan Mesir," ujar salah satu pedagang hewan kurban, Saleem Abu Atwa, Senin, 19 Juli 2021.

Atwa berharap ketegangan regional, sebagai dampak dari perang Palestina - Israel, bisa segera mereda. Menurutnya, hal itu yang terbaik untuk saat ini, agar warga juga bisa menjalankan Hari Raya Idul Adha dengan tenang.

Kesulitan tidak hanya dirasakan oleh pedagang hewan kurban, tetapi juga pedagang pakaian dan aksesorinya. Dampak peperangan dengan Israel yang begitu besar membuat para pedagang hanya bisa berjualan seadanya menjelang Idul Adha. Padahal, biasanya, inilah periode penting untuk meningkatkan omset.

Warga Gaza, Shaban Esleem, merapihkan sisa-sisa toko buku dan percetakan miliknya yang hancur akibat pertempuran 11 hari Israel dan Palestina. Tokonya menjual buku-buku berbahasa Arab dan bahasa asing (Sumber: Reuters/ Ibraheem Abu Mustafa)


Kondisi itu salah satunya dialami oleh Mohammad Al-Qassas, pedagang sepatu di Rimal, Gaza. Ia berkata, tokonya hancur dalam pertempuran Palestina Israel beberapa pekan lalu. Alhasil, jelang Idul Adha, dirinya membuka lapak keliling dan menjual sisa-sisa dagangan yang berhasil ia selamatkan dari toko sepatunya.

"Saya khawatir gencatan senjata antara Palestina dan Israel hanya bertahan sementara. Adanya peperangan lagi akan menjadi bencana bagi kami," ujar Al-Qassas.

Bagi beberapa orang, menjalani Idul Adha kali ini berat tanpa kehadiran sejumlah anggota keluarga mereka. Pertempuran Israel - Palestina menyebabkan 250 orang tewas. Mahmoud Issa (73), pensiunan guru di Gaza, kehilangan putri dan cucunya dalam pertempuran itu. Dirinya mencoba berlalu dari bencana itu, namun ia mengaku hal itu tidak gampang.

"Kami harus membawa anak-anak kami keluar dari atmosfer (kelam) itu, membuat mereka merasa atmosfer Idul Adha. Dengan begitu, mereka melupakan sakitnya kehilangan ibu dan saudara mereka," ujar Issa, mencoba melupakan tragedi pertempuran Palestina - Israel yang menghancurkan 2200 rumah di Gaza.

Baca juga: Israel Serang Gaza dengan Pesawat Tempur, Balas Balon Pembakar

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

54 menit lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

1 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

4 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

5 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

5 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

6 jam lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

6 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

6 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

7 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

7 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya