Israel Akan Menggandakan Pasokan Air ke Yordania

Jumat, 9 Juli 2021 10:41 WIB

Perdana Menteri alternatif dan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid berbicara selama konferensi pers di Dubai, Uni Emirat Arab, 30 Juni 2021. [REUTERS/Christopher Pike]

TEMPO.CO, Jakarta - Israel tahun ini akan menggandakan pasokan airnya ke Yordania dan mendorong Yordania untuk mengekspor lebih banyak ke Palestina, kata para pejabat Israel pada Kamis, setelah seorang sumber perdana menteri Israel yang baru diam-diam bertemu dengan raja Yordania.

Yordania adalah mitra keamanan utama bagi Israel tetapi hubungan telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir karena ketegangan Israel-Palestina.

Yair Lapid, menteri luar negeri dalam koalisi lintas-partai yang menggulingkan pemerintah konservatif Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bulan lalu, mengadakan pertemuan pertama dengan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi pada Kamis.

Dikutip dari Reuters, 9 Juli 2021, secara terpisah seorang sumber yang menolak disebutkan namanya atau kebangsaannya mengatakan pengganti Netanyahu, Naftali Bennett, melakukan kunjungan mendadak ke Amman pekan lalu untuk menemui Raja Abdullah.

Juru bicara Israel dan Yordania tidak segera berkomentar tentang apa yang digambarkan sumber itu sebagai pembicaraan 29 Juni di istana Raja Abdullah, yang dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan yang tegang selama masa jabatan Netanyahu.

Advertising
Advertising

Raja Yordania Abdullah II berpidato di depan Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis 15 Januari 2020. [REUTERS / Vincent Kessler]

Sebuah pernyataan istana 1 Juli mengatakan Raja Abdullah telah memulai kunjungan tiga minggu ke Amerika Serikat yang akan meliputi pertemuan pertama Presiden Joe Biden dengan seorang pemimpin Arab di Gedung Putih sejak menjabat.

Joe Biden akan menjamu Raja Abdullah di sana pada 19 Juli, kata Gedung Putih pada Rabu, menambahkan bahwa pembicaraan itu akan menjadi "kesempatan untuk...menunjukkan peran kepemimpinan Yordania dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu".

Yair Lapid mengatakan Israel akan menjual 50 juta meter kubik air kepada tetangganya tahun ini.

Seorang pejabat Israel mengatakan itu akan secara efektif menggandakan pasokan untuk tahun ini, dari Mei 2021 hingga Mei 2022, karena sekitar 50 juta meter kubik sudah dijual atau diberikan ke Yordania. Seorang pejabat Yordania mengatakan Israel memberi kerajaan 30 juta meter kubik per tahun di bawah perjanjian damai 1994.

Lapid mengatakan negara-negara tersebut juga sepakat untuk mengeksplorasi peningkatan ekspor Yordania ke Tepi Barat menjadi US$700 juta (Rp10 triliun) per tahun, dari US$160 juta (Rp2,3 triliun) saat ini.

"Kerajaan Yordania adalah tetangga dan mitra yang penting," kata Lapid dalam sebuah pernyataan. "Kami akan memperluas kerja sama ekonomi untuk kebaikan kedua negara."

Amerika Serikat menyambut baik kesepakatan tersebut. "Langkah-langkah nyata semacam inilah yang meningkatkan kemakmuran bagi semua dan memajukan stabilitas regional," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.

Raja Abdullah sangat menentang rencana perdamaian Timur Tengah mantan Presiden AS Donald Trump, yang ia lihat sebagai ancaman keamanan nasional yang juga akan merusak pemeliharaan tempat-tempat suci keluarga Hashemite di Yerusalem.

Para pejabat mengatakan pergeseran kebijakan AS di bawah Joe Biden menuju komitmen yang lebih tradisional untuk solusi dua negara dalam konflik Palestina dan Israel telah mengurangi tekanan di Yordania, di mana mayoritas penduduk 10 juta adalah orang Palestina.

Baca juga: Israel Hancurkan Lagi Rumah Warga Palestina di Tepi Barat

REUTERS

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

4 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

5 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

10 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

11 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

12 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

12 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

13 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

13 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

14 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya