Iran Batasi Akses Pengawas Nuklir PBB ke Fasilitas Pengayaan Uranium Natanz

Jumat, 2 Juli 2021 12:00 WIB

Pemandangan fasilitas pengayaan uranium Natanz 250 km selatan ibu kota Iran, Teheran, 30 Maret 2005. REUTERS/Raheb Homavandi/File Photo]

TEMPO.CO, Jakarta - Iran telah membatasi akses pengawas nuklir PBB ke fasilitas pengayaan uranium utamanya di Natanz, dengan alasan masalah keamanan setelah apa yang dikatakannya sebagai serangan di situs tersebut oleh Israel pada bulan April, kata para diplomat.

Pembatasan itu, yang menurut seorang pejabat telah berlangsung selama berminggu-minggu, sedang dalam proses penyelesaian, kata para diplomat, dikutip dari Reuters, 2 Juli 2021.

Pembatasan itu juga telah meningkatkan ketegangan dengan Barat seperti halnya pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran.

Iran melanggar perjanjian nuklir 2015 dengan memulai pengayaan uranium mendekati tingkat senjata. Iran juga gagal menjelaskan asal partikel uranium yang ditemukan oleh pengawas nuklir PBB di beberapa situs yang tidak diumumkan.

"Mereka memprovokasi kami," kata seorang diplomat Barat yang mengikuti Badan Energi Atom Internasional (IAEA), menambahkan bahwa inspektur harus dapat memiliki akses penuh minggu depan.

Advertising
Advertising

Pejabat Iran tidak segera memberikan komentar. IAEA menolak berkomentar, mengutip kebijakan umumnya untuk tidak mengomentari masalah inspeksi.

Gambar satelit pembangkit nuklir Natanz. Foto Google (sebelum) dan Iran International (setelah).[Sky News]

Selain alasan Iran di luar masalah keamanan dan keselamatan yang disebut sebagai penjelasan tidak jelas, IAEA telah berseturu dengan Iran mengenai izin akses sebelumnya. Iran pada tahun 2020 menolak akses IAEA ke dua lokasi untuk inspeksi mendadak. Pada 2019, Iran menahan inspektur IAEA dan menyita dokumen perjalanannya.

IAEA sejauh ini berhenti melaporkan masalah tersebut kepada negara-negara anggotanya dan mengadakan pertemuan darurat Dewan Gubernur yang beranggotakan 35 negara seperti yang terjadi pada November 2019, ketika Iran secara singkat menahan inspektur IAEA yang menurut para diplomat telah mencari akses ke Natanz.

Sebuah ledakan dan pemadaman listrik pada bulan April di Natanz, jantung program pengayaan uranium Iran, tampaknya telah merusak sentrifugal di Pabrik Pengayaan Bahan Bakar (FEP) skala komersial bawah tanah di sana. Laporan triwulanan terakhir IAEA tentang Iran pada bulan Mei menunjukkan output pengayaannya telah melambat.

"Karena kecelakaan/sabotase pada bulan April, akses tertentu telah dibatasi untuk alasan keselamatan dan keamanan," kata seorang diplomat yang berbasis di Wina, menambahkan bahwa langkah itu memiliki dampak kecil pada kemampuan badan tersebut untuk melakukan verifikasi.

IAEA dan Iran telah membahas masalah ini untuk menghindari pembatasan ini menjadi permanen dan karena itu mulai mengikis kemampuan verifikasi, tambahnya.

Seorang pejabat AS menolak mengomentari perselisihan tersebut, tetapi menekankan pentingnya Iran mematuhi perjanjian perlindungannya yang memungkinkan IAEA untuk memverifikasi kepatuhan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir-nya. NPT mengizinkan Iran untuk memiliki program nuklir sipil sebagai imbalan atas komitmen untuk tidak memperoleh senjata nuklir.

Amerik Serikat dan sekutu Eropanya telah menekan Iran atas pelanggaran kesepakatan 2015, yang dibuat untuk memperpanjang waktu yang dibutuhkan Iran untuk memproduksi senjata nuklir jika mau. Iran menegaskan tujuan nuklirnya sepenuhnya untuk tujuan damai.

Inspeksi dan pemantauan juga menjadi sorotan baru-baru ini ketika Iran mengurangi kerja sama dengan IAEA pada bulan Februari, menghapus dasar hukum untuk inspeksi cepat IAEA di fasilitas yang tidak diumumkan yang telah diperkenalkan dalam kesepakatan nuklir 2015, JCPOA.

Pada saat yang sama, Iran mengakhiri pemantauan IAEA terhadap beberapa kegiatan nuklir yang diperkenalkan oleh JCPOA. Kesepakatan sementara dengan IAEA membuat pemantauan tetap berjalan, tetapi IAEA hanya akan memiliki akses ke sana di kemudian hari.

Namun, perjanjian sementara itu berakhir pekan lalu, dan IAEA mengatakan Iran belum menanggapi ketika ditanya tentang status perjanjian itu, yang ingin diperpanjang oleh IAEA.

Diplomat Barat mengatakan Iran sekarang telah setuju untuk memberikan akses penuh kepada para pengawas nuklir PBB ke FEP, yang seharusnya terjadi minggu depan. Yang lain mengatakan langkah itu dikalibrasi dengan hati-hati oleh Iran untuk menciptakan gangguan tanpa menyebabkan insiden diplomatik besar.

Baca juga: Sekjen PBB Minta Joe Biden Cabut Sanksi Iran untuk Selamatkan Perjanjian Nuklir

REUTERS

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

5 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

5 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

6 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

8 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

8 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

8 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya