Junta Militer Tangkap Eks Kepala Program Imunisasi Covid-19 Myanmar

Senin, 14 Juni 2021 17:00 WIB

Seorang perempuan menunjukkan salam tiga jari selama protes menentang kudeta militer di Naypyitaw, Myanmar, 8 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan kepala program imunisasi Covid-19 Myanmar ditangkap dan menghadapi tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi karena berkolusi dengan penentang junta militer, media pemerintah pada Senin.

Sistem perawatan kesehatan Myanmar dan langkah-langkah pencegahan virus corona telah runtuh sejak tentara merebut kekuasaan pada 1 Februari dan menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, yang pemerintahannya berhasil menghentikan dua gelombang virus Covid-19.

Pada hari Minggu, kasus yang dilaporkan melonjak ke level tertinggi sejak tak lama setelah kudeta.

Dokter dan pekerja medis lainnya telah bergabung dengan garis depan Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM), memimpin pemogokan nasional yang melumpuhkan bisnis pemerintah dan swasta. Puluhan orang telah ditangkap dan ratusan lainnya buron.

Media junta, The Global New Light of Myanmar, mengatakan eks kepala program imunisasi Covid-19 Htar Htar Lin telah ditangkap pada 10 Juni dan dia juga dituduh bekerja dengan National Unity Government (NUG) bawah tanah.

Advertising
Advertising

"Menurut pengakuannya, dia tidak hanya bergabung dengan CDM dan membentuk Grup Inti CDM bersama dengan dokter dan staf CDM lainnya tetapi juga berkolusi dengan teroris NUG," kata media junta, dikutip dari Reuters, 14 Juni 2021.

Media junta itu mengatakan dia dan 11 dokter lainnya akan menghadapi dakwaan yang mencakup pengkhianatan tingkat tinggi, penghasutan dan berkolusi dengan organisasi ilegal.

Junta Myanmar telah mencap NUG yang dibentuk oleh pendukung Aung San Suu Kyi dan penentang kekuasaan militer lainnya sebagai kelompok teroris.

Penangkapan Htar Htar Lin dan dokter lainnya dikutuk oleh Dokter Hak Asasi Manusia yang berbasis di AS.

"Penangkapan sewenang-wenang Dr. Htar Htar Lin adalah tanda lain bahwa junta militer tidak akan berhenti dalam perangnya melawan petugas kesehatan Myanmar," kata Jennifer Leigh, seorang ahli epidemiologi yang menjabat sebagai Peneliti Myanmar kelompok tersebut.

Ada 373 kasus baru Covid-19 yang dilaporkan pada hari Minggu di Myanmar, angka tertinggi sejak 3 Februari, tepat sebelum sistem pengujian runtuh setelah kudeta militer.

Baca juga: PBB: Apa yang Terjadi di Myanmar Adalah Bencana Kemanusiaan

REUTERS

Berita terkait

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

12 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

17 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

3 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya