Hamas Pesimistis Israel Akan Berubah di Bawah Pimpinan Naftali Bennett

Senin, 14 Juni 2021 12:35 WIB

Militan Hamas membawa peluncur roket banyak atau multiple rocket launcher saat mengikuti unjuk rasa anti-Israel di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 27 Mei 2021. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak semua pihak menganggap kehadiran Naftali Bennet sebagai PM Israel baru, menggantikan Benjamin Netanyahu, sebagai perubahan. Beberapa menganggapnya sebagai pergantian pimpinan saja tanpa adanya perubahan agenda apapun ke depannya.

Salah satu kelompok yang beranggapan seperti itu adalah Hamas. Belum lama ini bertempur dengan Israel selama 11 hari akibat isu penggusuran Sheikh Jarrah, Hamas mengganggap Israel tak akan berubah di bawah Bennett. Dengan kata lain, Israel akan tetap "menjajah" Palestina.

"Apapun bentuk dari pemerintahan baru di Israel, hal itu tidak akan mengubah pandangan kami soal entitas Zionis itu," ujar juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 14 Juni 2021.

Karena pandangan Hamas terhadap Israel konsisten, Barhoum mengatakan organisasinya juga belum berniat menghentikan serangan ke negeri bintang daud itu. ia berkata, Israel adalah entitas penjajahan dan kolonialisme sehingga hanya bisa dilawan dengan kekuatan demi hak Palestina.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS, 11 Februari 2020. Abbas memegang salinan peta yang direncanakan AS untuk solusi dua negara dalam proposal perdamaian Israel dan Palestina. REUTERS / Shannon Stapleton


Administrasi Presiden Palestina Mahmoud Abbas memberikan pernyataan senada. Mereka berkata, pandangan Palestina terhadap Israel tidak akan berubah kecuali ada perubahan terkait status Yerusalem. Saat ini, Yerusalem dinyatakan sebagai ibu kota Israel di mana mendapat legitimasi dari mantan Presiden Amerika Donald Trump.

"Apa yang terjadi di Israel adalah urusan internal mereka. Posisi kami tetap jelas. Apa yang kami inginkan adalah negara Palestina di garis batas 1967 dengan Yerusalem menjadi ibu kotanya," ujar juru bicara Mahmoud Abbas.

Sementara itu, Benjamin Netanyahu, yang dilengserkan oleh Bennet, mengatakan dirinya tidak akan hilang waktu yang lama. Dia akan segera kembali ke kancah perpolitikan Israel, cepat atau lambat.

"Jika takdir membuat kami menjadi oposisi yang baru, maka kami akan menjalankan fungsi itu sepenuh hati hingga berhasil menggantikan (pemerintahan baru)," ujar Netanyahu. Sebelumnya, Netanyahu pernah mengatakan Israel akan hancur di bawah Bennett yang ia sebut pengkhianat

Diberitakan sebelumnya, Naftali Bennet secara de facto menggantikan Benjamin Netanyahu pada Ahad kemarin. Parlemen Israel mengesahkan susunan pemerintahan baru usai voting dengan perolehan suara 60-59. Adapun pemerintahan itu, selain diisi kubu sayap kanan yang dibawa Bennett, juga berisi kubu kiri, sentris, dan Partai Arab.

Baca juga: Benjamin Netanyahu Resmi Lengser, Naftali Bennet Menjadi PM Baru Israel

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

58 menit lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

11 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

12 jam lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

14 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

15 jam lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

16 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

23 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

23 jam lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

1 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya