Hakim Federal Batalkan Larangan Kepemilikan Senjata Serbu di California

Minggu, 6 Juni 2021 09:00 WIB

Senapan serbu bergaya AR-15 ditampilkan untuk dijual di Firearms Unknown, toko senjata di Oceanside, California, AS, 12 April 2021. [REUTERS/Bing Guan]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang hakim federal AS membatalkan larangan senjata serbu yang telah berlaku selama 32 tahun di California pada Jumat, putusan yang menuai kritik dari gubernur dan jaksa agung negara bagian itu.

California telah melarang penjualan senjata serbu sejak 1989. Larangan itu ditentang dalam gugatan 2019 terhadap jaksa agung California oleh penggugat termasuk James Miller, seorang penduduk negara bagian dan San Diego County Gun Owners, sebuah komite aksi politik.

"Kasus ini adalah tentang apa yang seharusnya menjadi hak konstitusional yang kuat dan apakah suatu negara bagian dapat memaksakan pilihan kebijakan senjata yang melanggar hak itu dengan eksperimen yang gagal selama 30 tahun," kata hakim Roger Benitez dari Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan California menulis dalam perintah pengadilan yang diajukan Jumat malam, dikutip dari Reuters, 6 Juni 2021.

"Pemerintah tidak bebas untuk memaksakan pilihan kebijakan barunya sendiri pada warga negara Amerika yang menyangkut hak-hak konstitusional," tulis perintah hakim.

"Dinyatakan bahwa undang-undang ini secara tidak konstitusional melanggar hak Amandemen Kedua warga California," menurut kesimpulah hakim.

Advertising
Advertising

Amendemen Kedua Konstitusi Amerika Serikat menjamin hak warga negara untuk memiliki senjata api.

Hakim federal mengatakan bahwa dia telah memberikan penundaan 30 hari atas keputusan tersebut atas permintaan Jaksa Agung California Rob Bonta, sebuah langkah yang memungkinkan Bonta untuk mengajukan banding.

"Keputusan hari ini pada dasarnya cacat, dan kami akan mengajukan banding," kata Bonta.

Tujuh negara bagian, termasuk California, dan District of Columbia telah memberlakukan undang-undang yang melarang senjata serbu, menurut Giffords Law Center, sebuah kelompok pengontrol senjata.

Kontrol senjata adalah isu yang memecah belah Amerika Serikat secara politik, yang telah mengalami sejumlah besar penembakan massal mematikan di sekolah-sekolah dan tempat-tempat umum lainnya selama beberapa puluh tahun.

Gubernur California Gavin Newsom menyebut pembatalan larangan senjata serbu pada Jumat sebagai ancaman langsung terhadap keselamatan publik dan menyebutnya sebagai "tamparan menjijikkan" di wajah mereka yang kehilangan orang yang dicintai akibat kejahatan bersenjata.

"Fakta bahwa hakim ini membandingkan senapan AR-15 – senjata api yang digunakan di medan perang – dengan pisau Swiss Army benar-benar merusak kredibilitas keputusan ini," kata gubernur.

"Seperti pisau Swiss Army, senjata serbu AR-15 yang populer adalah kombinasi sempurna dari senjata pertahanan dalam negeri dan peralatan pertahanan tanah air," kata hakim dalam putusannya pada Jumat.

Baca juga: Lolosnya UU Pengendalian Senjata di Amerika Serikat Hanya Soal Waktu

REUTERS

Berita terkait

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

1 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

2 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

2 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

3 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

4 hari lalu

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam Mobil Alphard di sebuah rumah Mampang. Polisi sebut sebagai bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

4 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

Keluarga disebut telah melihat kondisi jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi di RS Polri Kramat Jati. Polisi menyebut Ridhal tewas bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

6 hari lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

6 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

10 hari lalu

Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

Dua pelaku penembakan di Memphis Amerika Serikat masih dalam pengejaran polisi. Belum diketahui motif penembakan.

Baca Selengkapnya

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

10 hari lalu

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

Rusia menilai bantuan keamanan untuk Ukraina hanya akan memperburuk konflik dan korban jiwa warga Ukraina

Baca Selengkapnya