TEMPO.CO, - Pemerintah Mesir berhasil memediasi Israel dan Hamas hingga keduanya sepakat melakukan gencatan senjata dan mengakhiri kekerasan yang terjadi di Gaza, Palestina.

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan, pihaknya mendekati banyak pihak untuk membahas situasi terkini di Palestina.

Shoukry mengatakan dia menghubungi Menlu Israel Gabi Ashkenazi, Menlu Amerika Serikat Antony Blinken, dan para menteri luar negeri negara-negara Eropa mengenai situasi di wilayah Palestina. "Mesir berkonsultasi erat dengan pihak Israel, Otoritas Palestina, dan Hamas mengenai krisis tersebut," katanya dikutip dari Egypt Today, Jumat, 21 Mei 2021.

Mesir lalu mengambil langkah politik dan diplomatik untuk mendorong gencatan senjata, mengutuk agresi Israel, dan mendukung hak sah Palestina.

Sejak 7 Mei, pasukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem terlibat dalam bentrokan dengan warga sipil yang memprotes pemindahan paksa, terutama dari Yerusalem timur Sheikh Jarrah, dan penyerangan terhadap jemaah di Masjid Al-Aqsa. Israel mulai meluncurkan serangan udara sejak 10 Mei kemarin.

Pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas di pihak Israel 12 orang dan ratusan lainnya dirawat akibat serangan roket sejak hari pertama konflik.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, tewas dan lebih dari 1.900 terluka akibat serangan udara Israel. Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 160 kombatan.

Jumat dini hari tadi, Israel dan Hamas akhirnya sepakat untuk gencatan senjata setelah dimediasi oleh Mesir.

Baca juga: Warga Gaza Rayakan Gencatan Senjata Seperti Hari Pertama Idul Fitri

Sumber: EGYPT TODAY