Raja Abdullah Sebut Provokasi Israel Menyebabkan Kekerasan Meningkat

Selasa, 18 Mei 2021 16:30 WIB

Raja Yordania Abdullah II berpidato di depan Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis 15 Januari 2020. [REUTERS / Vincent Kessler]

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Abdullah dari Yordania pada Senin berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui panggilan telepon, dan mengatakan tindakan provokatif berulang Israel terhadap warga Palestina telah menyebabkan kekerasan saat ini.

"Yang Mulia Raja Abdullah II: komunitas internasional harus mengambil tanggung jawab, bergerak lebih aktif untuk menghentikan pelanggaran Israel di #Yerusalem, agresi ke Gaza #yordania," cuit akun Twitter resmi Kerajaan Yordania pada Selasa.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Dewan Kerajaan Yordania, Abdullah II menegaskan bahwa tidak ada alternatif solusi politik yang mengarah pada tercapainya perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara dan menjamin berdirinya negara Palestina yang independen, berdaulat, dan layak berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, Anadolu melaporkan.

Raja Abdullah menekankan konsekuensi mengerikan dari pelanggaran yang dilakukan oleh Israel di Yerusalem, terutama terhadap Masjid Al Aqsa, dan upaya untuk secara tidak sah menggusur penduduk lingkungan Sheikh Jarrah dari rumah mereka.

Advertising
Advertising

Raja Abdullah pada Selasa juga memperingatkan Israel agar tidak mencampuri status quo hukum dan sejarah di Yerusalem, mencatat bahwa Yordania akan terus mengerahkan semua upaya untuk melindungi situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem.

Seorang pria membawa jenazah seorang anak perempuan Palestina yang ditemukan tewas tertiban puing-puing rumah akibat terkena serangan udara Israel di Kota Gaza 16 Mei 2021. Warga Palestina yang meninggal akibat serangan Israel sudah mencapai 212 orang. REUTERS/Mohammed Salem

Pejabat pemerintah Yordania mengatakan kepada Reuters, Yordania sedang memimpin kampanye diplomatik dengan sekutu Eropa dan AS untuk menekan Israel agar mengakhiri serangan udara dan artileri di Gaza sejak pertempuran meletus Senin lalu.

"Ada kontak intensif dengan pihak internasional untuk menghentikan eskalasi Israel," kata sumber Kerajaan Yordania kepada Reuters.

Pembentukan negara Palestina di wilayah yang direbut Israel dalam perang tahun 1967 dari Yordania, yang meliputi Tepi Barat dan Yerusalem Timur, adalah prasyarat untuk perdamaian abadi, katanya.

Sebelumnya pada Ahad, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan tindakan Israel mendorong kawasan itu menuju konflik yang lebih luas.

"Israel memikul tanggung jawab pasukan pendudukan yang ada atas situasi berbahaya di tanah Palestina yang diduduki dan apa yang ditimbulkannya dalam kekerasan, pembunuhan, perusakan dan penderitaan," kata Safadi.

Ribuan warga Yordania, kebanyakan dari mereka berasal dari Palestina, turun ke jalan-jalan di ibu kota Amman pada hari Minggu, menyerukan Raja Abdullah untuk membatalkan kesepakatan damai dengan Israel.

Baca juga: Gaza Dibombardir, Joe Biden Mau Jual Bom Pintar JDAM Buatan Boeing ke Israel

ANADOLU | REUTERS

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

4 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

5 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

7 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

8 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

10 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

11 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

13 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

21 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya