TEMPO.CO, - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meningkatkan manuvernya guna menanggapi serangan Israel ke Palestina. Terbaru ia menghubungi Raja Yordania dan Emir Kuwait.
Dalam panggilan telepon tersebut, Erdogan membahas serangan Israel yang menargetkan Masjid Al-Aqsa, Jalur Gaza, dan warga sipil Palestina dengan Raja Yordania Abdullah II dan Emir Kuwait Sheikh Nawaf Al Ahmad Al Sabah.
Sebuah pernyataan dari Kepresidenan mengatakan Erdogan mengatakan kepada Abdullah dan Al Sabah bahwa Turki, Yordania dan Kuwait harus bekerja sama untuk meredakan ketegangan.
Menurut pernyataan itu, Erdogan menggarisbawahi bahwa semua Muslim di seluruh dunia menjadi sasaran serangan "tidak manusiawi" Israel terhadap Masjid Al-Aqsa, seperti dilaporkan Daily Sabah, Selasa, 11 Mei 2021.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuolu bertukar pandangan dengan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Yousef Al-Othaimeen.
Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri, Çavuolu membahas langkah-langkah untuk memobilisasi komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan untuk membentuk komite Yerusalem di dalam OKI.
Sebelumya, Erdogan telah menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada Senin dalam panggilan terpisah.
Berbicara tentang kekerasan Israel yang menargetkan orang-orang Palestina di Yerusalem, Erdogan menegaskan kembali dukungan Turki untuk perjuangan Palestina dan berjanji untuk mendukung warganya.
Erdogan menyatakan bahwa tindakan Israel adalah "teror" dan mengutuk keras serangan terhadap rakyat Palestina. "Turki akan melakukan segala upaya untuk memobilisasi dunia, dimulai dengan dunia Islam, untuk menghentikan teror dan pendudukan Israel," katanya.
Baca juga: Presiden Erdogan Ajak Seluruh Negara Islam Lawan Israel
Sumber: DAILY SABAH