Rodrigo Duterte Minta Cina Tarik Kembali 1.000 Dosis Vaksin Sinopharm

Jumat, 7 Mei 2021 18:00 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menerima dosis pertama vaksin Covid-19 Sinopharm Cina di Filipina, 3 Mei 2021. Video yang diunggah ke media sosial oleh ajudan senior Duterte dan senator Christopher Bong Go menunjukkan Menteri Kesehatan Francisco Duque memberikan vaksin di lengan kiri Duterte.[Xinhua]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rodrigo Duterte meminta Cina menarik kembali 1.000 dosis vaksin Sinopharm yang disumbangkan Cina ke Filipina pada Rabu.

Presiden Duterte meminta maaf telah mengkampanyekan penggunaan vaksin Sinopharm yang belum disetujui BPOM Filipina dan WHO. Duterte sebelumnya telah menerima dosis pertama vaksin Sinophram yang disiarkan media untuk mendorong kampanye vaksinasi Covid-19.

Duterte mengatakan dia telah memberi tahu duta besar Cina untuk berhenti mengirim Sinopharm.

"Beri kami Sinovac, yang digunakan oleh semua orang," katanya, mengacu pada vaksin Cina lainnya yang diberikan untuk penggunaan darurat di Filipina pada Februari, dikutip dari CNN, 7 Mei 2021.

Meski demikian, Duterte masih akan mendapatkan suntikan kedua vaksin Sinopharm karena satu dosis akan disimpan untuknya, kata juru bicara kepresidenan Harry Roque mengatakan pada Kamis, Inquirer melaporkan.

Advertising
Advertising

Tetapi bahkan jika Duterte memutuskan untuk tidak mengambil suntikan kedua Sinopharm, akan aman baginya untuk mendapatkan dosis keduanya dari vaksin Sinovac Biotech bernama CoronaVac, menurut anggota panel ahli vaksin pemerintah Filipina.

Menteri Kesehatan Francisco Duque III memberikan vaksin kepada Presiden pada Senin, 3 Mei.

Duterte kemudian meminta maaf karena menerima suntikan Sinopharm setelah dia dikritik di media sosial karena diinokulasi dengan vaksin Covid-19 yang belum mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Food and Drug Administration (FDA) Filipina.

"Yah, kami minta maaf karena kami melakukan hal-hal yang kalian kritik terhadap kami," kata Duterte dalam pidatonya yang disiarkan televisi secara nasional pada Rabu malam. "Kami menerima tanggung jawab. Saya sendiri sudah divaksinasi. Nah, itu keputusan dokter saya. Bagaimanapun, ini adalah hidup saya."

Namun Duterte mengatakan penyuntikannya sah karena Presidential Security Group (PSG) pada Februari mendapat izin khusus dari FDA untuk menggunakannya.

"Ketika pemerintah mengizinkannya untuk digunakan dengan izin khusus, itu sendiri merupakan kewenangan bagi orang untuk disuntik. Tapi hanya sedikit yang diberikan vaksin ini," katanya.

"Jadi saya memberi tahu duta besar (Cina) bahwa mereka mengkritik ini karena Sinopharm tidak menjalani pemeriksaan. Saya berkata, 'Anda tarik saja 1.000 Sinopharm. Jangan kirim Sinopharm ke sini agar tidak ada masalah'. Saya bilang berikan saja Sinovac yang digunakan pada semua orang," ujar Duterte.

Kedutaan besar Cina di Manila belum berkomentar terkait pernyataan Duterte.

Vaksin Sinopharm dan Sinovac adalah vaksin yang tidak aktif, yang kemanjurannya lebih rendah daripada vaksin mRNA yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna, menurut CNN.

Tidak seperti pembuat vaksin dari Barat, kedua perusahaan Cina tersebut belum merilis data lengkap dari uji klinis tahap terakhir mereka yang dilakukan di seluruh dunia, menuai kritik dari para ilmuwan dan pakar kesehatan.

Ketika Sinopharm mengajukan permohonan untuk penggunaan darurat dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan Filipina (FDA) pada awal Maret, direktur badan tersebut mengatakan bahwa, seperti kasus Sinovac, akan memakan waktu lebih lama untuk memutuskan aplikasi Sinopharm karena belum disetujui oleh sebuah otoritas regulasi yang ketat seperti WHO.

WHO mengatakan pada jumpa pers hari Senin akan menyelesaikan keputusan tentang persetujuan penggunaan darurat untuk kedua vaksin Sinopharm dan Sinovac yang diajukan pada akhir minggu ini, CNN melaporkan.

Sekretaris Carlito Galvez Jr., kepala pelaksana Satuan Tugas Nasional Melawan COVID-19 dan pejabat yang bertanggung jawab atas program vaksinasi nasional, pada hari Selasa mengatakan 1.000 dosis vaksin Sinopharm tiba bulan lalu bersama dengan 500.000 vaksin CoronaVac yang dibeli oleh pemerintah Filipina.

Baca juga: Rodrigo Duterte Bela Para Pengawalnya yang Vaksinasi COVID-19 Ilegal

CNN | INQUIRER

Berita terkait

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

19 jam lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

1 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya