Stoking dan Kain Bekas Darah Napoleon Bonaparte Akan Dilelang

Selasa, 4 Mei 2021 20:00 WIB

Potret dada Kaisar Prancis Napoleon I, mengenakan seragam pemburu kuda dari Pengawal Kekaisaran, dilukis oleh Aubert-Henri Joseph Parent (1753-1835), dipajang di balai lelang Osenat sebelum dilelang untuk peringatan dua abad kematian Napoleon , di Fontainebleau, dekat Paris, Prancis, 30 April 2021. [REUTERS / Sarah Meyssonnier]

TEMPO.CO, Jakarta - Koleksi pribadi Napoleon Bonaparte akan dilelang pekan ini, termasuk kain bekas noda darah Napoleon dan dan stokingnya.

Kain bernoda darah yang ditempatkan di atas tubuhnya selama otopsi dan koleksi lainnya, mulai dijual di lelang untuk menandai peringatan ke-200 tahun kematiannya.

Mantan kaisar Prancis itu meninggal pada 5 Mei 1821, dalam usia 51 tahun, di pulau Saint Helena di Samudra Atlantik selatan, tempat ia dibuang oleh Inggris setelah kekalahannya pada 1815 di Pertempuran Waterloo.

Dikutip dari Reuters 4 Mei 2021, total sekitar 360 barang akan dijual oleh balai lelang Osenat pada 5 Mei, dengan beberapa barang yang bakal menarik perhatian kolektor seperti potongan rambut Napoleon, sepasang stoking sutra dan kemeja lengan panjang bersulam huruf 'N' dengan jahitan merah.

Kain bernoda darah itu diperkirakan harganya mencapai 15.000 euro (Rp 260 juta).

Advertising
Advertising

Kain itu datang dengan catatan yang ditulis pada tahun 1875 oleh Duke of Bassano, yang ayahnya diberi perban oleh marquis of Montholon, seorang jenderal militer yang mengikuti Napoleon ke pengasingan di Saint Helena dan tinggal di sana sampai kematian kaisar.

"Dalam noda darah ini Anda memiliki DNA kaisar. Anda tidak bisa lebih intim dari itu," kata juru lelang Jean-Pierre Osenat.

Arloji saku dengan sosok Kaisar Prancis Napoleon I dipajang di balai lelang Osenat, sebelum dilelang untuk peringatan dua abad kematian Napoleon, di Fontainebleau, dekat Paris, Prancis, 30 April 2021. [REUTERS / Sarah Meyssonnier]

Banyak artefak yang dijual dibawa kembali dari Longwood House, kediaman terakhir Napoleon, sebuah rumah berbau apak di pulau yang dipenuhi tikus dan berangin.

Koleksinya juga termasuk piring hiasan Napoleon yang digunakan untuk makan malam dan piala kristal, serta beberapa pakaian.

"Napoleon memiliki banyak sekali kemeja," kata Osenat. "Dia sangat terobsesi dengan kebersihan. Dia mandi tiga sampai empat kali sehari, menghabiskan 20 sampai 30 liter cologne sebulan dan selalu mengganti bajunya."

Pakaiannya adalah bagian dari gambar yang dibuat dengan hati-hati. Napoleon dan topi 'bicorne' miliknya tak terhapuskan dalam gambaran publik.

Pada awal abad ke-19, topi bicorne dikenakan dengan sudut mengarah ke depan dan ke belakang, tetapi Napoleon mengubah sudut agar dirinya diperhatikan, kata Jean-Christophe Chataignier, direktur departemen Kekaisaran balai lelang itu.

"Napoloeon Bonaparte ingin membuat penampilan untuk dirinya sendiri," kata Chataignier.

Baca juga: Letusan Gunung Tambora 206 Tahun Lalu, Buat Napoleon Bonaparte Kalah di Waterloo

REUTERS

Berita terkait

Fati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Babe Cabita untuk Pembangunan Masjid

2 hari lalu

Fati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Babe Cabita untuk Pembangunan Masjid

Hasil lelang vespa kesayangan Babe Cabita akan digunakan untuk pembangunan masjid dan pondok pesantren.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

7 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

10 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

23 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

24 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

24 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

TPPU Asabri, Kejagung Lelang 4 Apartemen Mewah di Jakarta Selatan

28 hari lalu

TPPU Asabri, Kejagung Lelang 4 Apartemen Mewah di Jakarta Selatan

Apartemen yang akan dilelang Kejagung yakni 2 unit Apartemen Raffles dan dua unit Apartemen District 8 Tower Infinity.

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

29 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya