India Hentikan Turnamen Kriket Setelah Kasus Covid-19 Tembus 20 Juta

Selasa, 4 Mei 2021 19:00 WIB

Seorang perempuan dengan gangguan pernapasan menerima bantuan oksigen gratis di Gurudwara (kuil Sikh), di tengah Tsunami COVID-19 di Ghaziabad, India, 30 April 2021. REUTERS/Adnan Abidi

TEMPO.CO, Jakarta - India menghentikan turnamen kriket, olahraga paling populer di negara itu, ketika kasus Covid-19 di India menembus angka 20 juta.

Ofisial kriket menangguhkan Indian Premier League (IPL), liga populer yang menghasilkan banyak uang, setelah India mencatat 10 juta kasus Covid-19 tambahan hanya dalam waktu empat bulan, dibandingkan 10 juta pertama yang tercatat dalam periode 10 bulan terakhir.

"Ini adalah masa-masa sulit, terutama di India, dan sementara kami telah mencoba untuk membawa beberapa hal positif dan bersorak, sangat penting bahwa turnamen sekarang ditangguhkan dan semua orang kembali ke keluarga dan orang yang mereka cintai di masa-masa sulit ini," IPL kata dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, 4 Mei 2021.

Seorang pasien yang menderita penyakit Covid-19 menerima perawatan di bangsal sebuah rumah sakit di New Delhi, India, 1 Mei 2021. [REUTERS / Danish Siddiqui]

Dengan 3,45 juta kasus aktif, India mencatat 357.229 infeksi baru virus corona selama 24 jam terakhir, sementara kematian naik 3.449 dengan korban 222.408, menurut data kementerian kesehatan India. Namun, para ahli mengatakan angka sebenarnya bisa lima hingga 10 kali lebih tinggi.

Advertising
Advertising

"Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran corona sekarang adalah lockdown penuh...kelambanan Pemerintah India membunuh banyak orang yang tidak bersalah," kata Rahul Gandhi, anggota Kongres parlemen, menulis di Twitter.

Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi enggan memberlakukan lockdown nasional karena takut akan dampak ekonomi, tetapi beberapa negara bagian telah memberlakukan pembatasan sosial.

Negara bagian Bihar di timur yang miskin memerintahkan lockdown hingga 15 Mei untuk mengekang virus, kata Kepala Menteri Negara Bagian Bihar, Nitish Kumar di Twitter. Dengan lebih dari 100.000 infeksi, jumlah kematian di Bihar mendekati 3.000, menurut laporan pemerintah.

Penundaan turnamen IPL adalah akibat dari krisis virus, kata ketua IPL Brijesh Patel. Turnamen kriket, dengan perkiraan nilai merek US$ 6,8 miliar (Rp 98 triliun), digelar tanpa penonton dan hanya ditonton pemirsa televisi tahun ini, tetapi telah dikritik habis-habisan karena berlanjut saat sistem perawatan kesehatan India di ambang kehancuran melawan gelombang kedua Covid-19.

Baca juga: Kekurangan Dokter, India Andalkan Dokter Magang untuk Tangani Pandemi COVID-19

REUTERS

Berita terkait

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

12 jam lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

15 jam lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

1 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

5 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

5 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

5 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

5 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

5 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

5 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

6 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya