Presiden Ukraina Ajak Vladimir Putin Bertemu di Medan Perang Donbass

Rabu, 21 April 2021 14:06 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan prajurit berjalan di dekat garis depan dengan separatis yang didukung Rusia di Zalizne di Wilayah Donetsk, Ukraina, 6 Agustus 2020. REUTERS/Gleb Garanich

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menantang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menemuinya di daerah konflik Donbass. Dikutip dari kantor berita Reuters, Zelensky ingin pembicaraan soal damai di perbatasan Ukraina dan Krimea dibahas di kawasan konflik tersebut. Tidak berhenti di situ, Zelensky juga meminta para sekutunya untuk melempar sinyal bahwa mereka siap mendukung Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia.

"Putin, saya bersedia untuk selangkah lebih jauh dengan mengundangmu untuk bertemu di Donbass di mana perang terjadi," ujar Zelensky, Selasa waktu setempat, 20 April 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, konflik antara Ukraina dan Rusia memanas beberapa hari terakhir. Pemicunya adalah aksi Rusia melakukan konsentrasi militer di kawasan perbatasan timur Ukraina serta Krimea. Di kedua lokasi, Rusia menerjunkan total 80 ribu personil militernya, lengkap dengan perlengkapan dan alutsista.

Ukraina menganggap aksi Rusia tersebut sebagai ajakan berperang. Sebab, tak jauh dari lokasi konsentrasi militer dilakukan berdiri kawasan Donbass. Donbass adalah wilayah di mana kelompok separatis pro-Kremlin berperang dengan militer Ukraina.

Pada pemilu 2018 untuk periode jabatan presiden 2018-2024 Putin kembali mencalonkan diri, Putin meraih sekitar 75 persen suara, yang menjadi tiket untuknya menjabat sebagai presiden satu periode lagi. Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS


Menurut Ukraina, Rusia berniat membantu kelompok separatis tersebut dan mengklaim Donbass sebagai wilayahnya. Jika itu rencananya, maka insiden Krimea di tahun 2014 terulang. Di tahun tersebut, Rusia mencaplok Krimea sebagai bagiannya. Adapun Rusia sudah membantah tuduhan itu walau tak menyangkal bakal bereaksi keras jika terjadi apa-apa terhadap kelompok separatis di Donbass.

Atas situasi tersebut, Ukraina sudah meminta Rusia untuk segera menarik pasukannya dari perbatasan timur Ukraina dan Krimea. Rusia bergeming, menolak permintaan itu dengan pembelaan mereka memiliki hak untuk melakukan konsentrasi militer. Ukraina kemudian meresponnya dengan meminta NATO untuk memasukkannya ke dalam keanggotaan dan meminta Uni Eropa menjatuhkan sanksi ke Rusia.

"Penduduk kami perlu mendapat sinyal jelas bahwa negeri ini tidak hanya sekedar tameng, tetapi juga dipandang sebagai rekan, sebagai bagian dari tim (Uni Eropa), sejajar."

"Apakah Ukraina menginginkan perang? Tidak. Apakah Ukraina siap berperang? Jawabannya ya," ujar Zelensky.

Presiden Rusia Vladimir Putin belum merespon permintaan Presiden Rusia Volodymyr Zelensky. Walau begitu, Rusia sudah mendapat sanksi besar dari Amerika pada pekan lalu, salah satunya terkait situasi di perbatasan timur Ukraina. Bentuk sanksi beragam mulai dari sanksi ekonomi hingga pengusiran diplomat Rusia dari Amerika.

Baca juga: Ukraina Cemas 120 Ribu Tentara Rusia Bakal Dikerahkan ke Perbatasan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

1 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

2 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

2 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

3 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

3 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya