Thailand Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida untuk Energi Terbarukan

Selasa, 20 April 2021 20:00 WIB

Pekerja berjalan di antara panel sel surya di atas permukaan air Bendungan Sirindhorn di Ubon Ratchathani, Thailand 8 April 2021. [REUTERS / Prapan Chankaew]

TEMPO.CO, Jakarta - Thailand hampir menyelesaikan salah satu proyek pembangkit listrik tenaga hibrida hidro-surya terapung terbesar di dunia di permukaan bendungan, sebuah langkah untuk meningkatkan produksi energi terbarukan setelah bertahun-tahun dikritik karena ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Sekitar 144.417 panel surya sedang dipasang di waduk di provinsi timur laut Ubon Ratchathani, di mana para pekerja sedang menyelesaikan tujuh bidang tenaga surya terakhir yang mencakup 121 hektar air.

Dikutip dari Reuters, 20 April 2021, Otoritas Pembangkit Listrik Thailand (EGAT) yang dikelola negara mengatakan proyek percontohan sebagai salah satu proyek pembangkit listrik tenaga hibrida hidro-surya terbesar di dunia. EGAT juga berencana membangun proyek serupa di delapan bendungan lain selama 16 tahun ke depan.

"Ketika semua proyek selesai di setiap bendungan, kami akan memiliki total kapasitas untuk menghasilkan 2.725 megawatt," kata kepala proyek Chanin Saleechan.

Thailand telah lama mengandalkan batu bara untuk pembangkit listrik, tetapi rencana untuk proyek berbahan bakar batu bara baru mendapat tentangan karena risiko kesehatan dan lingkungan, dan dua pembangunan pabrik batu bara di selatan yang diusulkan ditunda pada 2018.

Advertising
Advertising

Pembangkit listrik tenaga hibrida hidro-surya bertujuan untuk mencapai 35% energinya dari bahan bakar non-fosil pada 2037, menurut Rencana Pengembangan Energi Thailand.

Pekerja berjalan di antara panel sel surya di atas permukaan air Bendungan Sirindhorn di Ubon Ratchathani, Thailand 8 April 2021. [REUTERS / Prapan Chankaew]

Sejak November, EGAT telah membangun platform surya terapung di bendungan Sirindhorn, salah satu situs pembangkit listrik tenaga air terbesar di Thailand, yang dikatakan mampu menghasilkan tenaga 45 megawatt.

Sistem Manajemen Energi akan digunakan bergantian antara tenaga surya dan tenaga air, bergantung pada sistem mana yang dapat menghasilkan lebih banyak listrik. Sistem hibrida, menurut Chanin, memungkinkan pembangkit listrik beroperasi secara terus menerus.

Seorang pekerja berlutut di dekat salah satu panel sel surya di atas permukaan air Bendungan Sirindhorn di Ubon Ratchathani, Thailand 8 April 2021.[REUTERS / Prapan Chankaew]

Pada Agustus 2020, Gubernur EGAT Viboon Rerksirathai, seperti dilaporkan Bangkok Post, mengatakan bahwa utilitas negara memiliki cadangan daya 40% dari total kapasitas, tetapi berencana untuk mengurangi cadangan tersebut menjadi 15% untuk mengekang biaya listrik yang tinggi.

Witoon Permpongsacharoen, direktur kelompok non-pemerintah yang berbasis di Bangkok, Energy and Ecology Network, mengatakan rencana pembangkit listrik tenaga hibrida hidro-surya terapung dapat menciptakan kelebihan kapasitas yang tidak perlu dan berpotensi mahal.

"Persoalannya di sini, cadangan listriknya tinggi, sehingga investasi untuk green energy ini dilakukan tanpa mempertimbangkan permintaan," ujarnya.

"Tentu kami mendukung investasi pada energi terbarukan daripada bahan bakar fosil, tapi prioritas kami juga efisiensi energi," kata Witoon Permpongsacharoen.

Baca juga: Perusahaan Bir Berikan Bir Gratis ke Rumah yang Surplus Listrik Tenaga Surya

REUTERS

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

15 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

1 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

FIF Dapatkan Pembiayaan Hijau, untuk Leasing Motor Listrik hingga Panel Surya

1 hari lalu

FIF Dapatkan Pembiayaan Hijau, untuk Leasing Motor Listrik hingga Panel Surya

FIF mendapatkan pembiayaan hijau senilai USD 60 juta dari tiga bank asal Jepang. Modal itu buat leasing motor listrik hingga panel surya.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

2 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

4 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya