Joe Biden Batasi Pengungsi Masuk Amerika Serikat Jadi 15 Ribu Orang

Sabtu, 17 April 2021 17:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat, 16 April 2021, menanda-tangani sebuah perintah untuk membatasi jumlah penerimaan pengungsi pada tahun ini. Biden hanya membuka quota 15 ribu pengungsi atau lebih sedikit di banding era Donald Trump.

Jumlah itu jauh dari harapan pengacara para pengungsi dan anggota parlemen Partai Demokrat yang berharap batasan penerimaan pengungsi bisa dinaikkan sampai 62.500 orang.

Wakil Presiden AS, Joe Biden, kiri, bersama putranya, Hunter, menonton pertandingan bola basket di Duke Georgetown NCAA di Washington, 30 Januari 2010. Hunter Biden dikeluarkan dari Angkatan Laut karena hasil tes narkoba menyatakan ia positif menggunakan kokain. AP/Nick Wass

Derasnya kritik yang masuk, membuat Gedung Putih menyatakan Presiden Biden akan menyusun rencana akhir untuk meningkatkan batas pengungsi yang akan diterima Amerika Serikat sesuai tahun fiskal yang jatuh pada 15 Mei 2021.

Biden meminta agar jumlah pengungsi dibatasi menjadi 15 ribu orang, mengejutkan kelompok-kelompok advokasi yang sangat ingin Biden membuat revisi kebijakan soal pengungsi yang diterbitkan pada era Trump. Trump dulu telah menentukan batasan jumlah imigran yang bisa diterima Negara Abang Sam itu. Namun jumlah 15 ribu pengungsi yang ditetapkan Biden, bahkan lebih rendah dari aturan Trump.

Advertising
Advertising

Di Amerika Serikat, program penerimaan pengungsi berbeda dengan sistem suaka yang diberikan pada migran. Dalam program penerimaan pengungsi, posisi si pengungsi masih berada di luar wilayah Amerika Serikat dan mereka baru masuk negara Abang Sam tersebut ketika sudah mendapat izin dari otoritas.

Sedangkan migran adalah mereka yang tiba lebih dulu di wilayah perbatasan Amerika Serikat, baru mengajukan permohonan suaka.

Biden yang naik jabatan menjadi Presiden Amerika Serikat pada Januari 2021 lalu, telah memberikan sinyalemen akan menaikkan batasan jumlah pengungsi untuk tahun fiskal 2021 yang akan berakhir pada 30 September 2021. Namun Biden telah menunda untuk melakukan hal tersebut.

Sumber di pemerintah Amerika Serikat menyebut Biden tampak berhati-hati karena waswas dengan naiknya jumlah migran yang tiba di perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko dalam beberapa bulan terakhir. Biden tidak mau Amerika Serikat terlalu terbuka atau bersikap lunak.

Baca juga: Tanggapi Penembakan di FedEx, Joe Biden Sebut Kekerasan Bersenjata Api Epidemi

Sumber: Reuters

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

37 menit lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

10 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

15 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

15 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

16 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

19 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

21 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

22 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya