ASEAN Akan Gelar KTT Darurat untuk Selesaikan Krisis Myanmar

Senin, 5 April 2021 17:30 WIB

Logo ASEAN. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana

TEMPO.CO, Jakarta - Brunei Darussalam, ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), pada Senin mendukung KTT para pemimpin regional untuk membahas perkembangan di Myanmar.

Brunei mengatakan telah meminta para pejabat untuk mempersiapkan pertemuan di Jakarta.

Myanmar telah berada dalam krisis sejak kudeta militer 1 Februari yang menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.

Indonesia telah memimpin upaya anggota ASEAN untuk mendorong solusi atas prinsip dialog, meskipun ada tradisi lama ASEAN untuk tidak mengomentari masalah dalam negeri satu sama lain.

Dalam pernyataan bersama dengan Malaysia, Brunei mengatakan kedua negara telah meminta menteri dan pejabat senior mereka untuk melakukan persiapan KTT di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Indonesia, Reuters melaporkan, 5 April 2021.

Advertising
Advertising

Pernyataan itu menyusul pertemuan antara Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah pada Senin.

"Kedua pemimpin sepakat agar para pemimpin ASEAN bertemu untuk membahas perkembangan yang sedang berlangsung di Myanmar," kata mereka.

Keduanya tidak menyebutkan kapan pertemuan itu akan digelar.

Kedua pemimpin juga menyatakan keprihatinan atas meningkatnya jumlah korban jiwa di Myanmar.

"Mereka mendesak semua pihak untuk menahan diri dari menghasut kekerasan lebih lanjut," menurut pernyataan itu.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers soal Myanmar. dok. Kemenlu RI

ASEAN beroperasi dengan konsensus non-intervensi, dan pandangan yang berbeda dari 10 anggotanya tentang bagaimana menanggapi kekerasan tentara terhadap warga sipil, telah membatasi kemampuannya untuk bertindak.

Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Singapura, telah menyatakan kekhawatiran atas pembunuhan para demonstran dan mendukung pertemuan tingkat tinggi darurat untuk Myanmar.

Menteri luar negeri empat negara secara terpisah mengadakan pembicaraan minggu lalu dengan mitranya di Cina, tetangga utara Myanmar yang berpengaruh.

Baca juga: 40 Selebritas dan Influencer Diburu Militer Myanmar Karena Melawan Kudeta

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, pada Jumat kemarin menyampaikan Cina mendukung inisiatif Indonesia untuk KTT ASEAN demi menyelesaikan krisis Myanmar.

"Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, memiliki kekhawatiran yang sama terhadap perkembangan situasi dan tidak ingin melihat rakyat Myanmar menderita," kata Retno L. P. Marsudi, selama lawatan ke Cina, pada 2 April 2021.

Thailand yang awalnya diam terhadap kudeta Myanmar, kini semakin mengeraskan retorikanya menentang tindakan brutal aparat keamanan junta, ketika konflik berpotensi menyebar ke perbatasan Thailand setelah junta membombardir desa-desa perbatasan.

Pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan empat sekutunya telah didakwa melanggar undang-undang pembocoran rahasia negara era kolonial, kata pengacaranya pada Kamis. Dakwaan tambahan ini adalah dakwaan paling serius yang diajukan terhadapnya dan pelanggaran ini dapat dihukum hingga 14 tahun penjara.

Sedikitnya 557 orang, termasuk 47 anak-anak, telah tewas oleh pasukan keamanan Myanmar selama protes terhadap kudeta militer 1 Februari, kata sebuah kelompok aktivis, Reuters melaporkan.

REUTERS

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

1 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

4 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

5 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

5 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

5 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

5 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

6 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

6 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

8 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

8 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya