Taiwan Akui Negara-negara Eropa Bantu Proyek Kapal Selam Buatan Dalam Negeri

Sabtu, 3 April 2021 16:30 WIB

Kapal selam Taiwan di pangkalan angkatan laut di Kaohsiung, Taiwan, 21 Maret 2017.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan negara-negara Eropa ikut membantu proyek kapal selam buatan dalam negeri mereka, dalam pengumuman yang datang setelah puluhan pesawat militer Cina masuk ke wilayah udara Taiwan.

Taiwan, yang diklaim Cina sebagai wilayahnya yang mau memisahkan diri, telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengubah kekuatan kapal selamnya, beberapa di antaranya berasal dari Perang Dunia Kedua. Kapal selam era PD II bukan tandingan armada Cina, yang memiliki kapal selam berkemampuan senjata nuklir.

Taiwan jarang mengumumkan program sensitif militer mereka mendapat bantuan selain dari Amerika Serikat.

Pemerintah AS pada 2018 memberikan lampu hijau bagi produsen AS untuk berpartisipasi dalam program kapal selam Taiwan. Langkah ini dianggap membantu Taiwan mengamankan komponen utama produksi kapal selam, meskipun tidak jelas perusahaan AS mana yang terlibat.

Dikutip dari Reuters, 3 April 2021, dalam sebuah pernyataan Jumat malam, Kementerian Pertahanan Taiwan membantah laporan dalam publikasi yang berbasis di AS, The National Interest, yang mengutip laporan media Taiwan dari 2019, bahwa Korea Utara telah mengadakan pembicaraan untuk membantu Taiwan membuat kapal selam.

Advertising
Advertising

"Dalam pengembangan kapal selam kita belum pernah ada, tidak ada sekarang dan tidak akan pernah ada kontak dengan Korea Utara; Semua bantuan diberikan oleh negara-negara penting di Eropa dan Amerika Serikat," kata Kementerian Pertahanan Taiwan tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

Model skala proyek kapal selam Angkatan Laut Taiwan.[Angkatan Laut Taiwan/Navy Recognition]

Negara-negara Eropa umumnya berhati-hati dalam mengizinkan penjualan senjata ke Taiwan karena takut membuat marah Cina, meskipun pada 2018 Taiwan mengatakan sedang melakukan pembicaraan dengan perusahaan yang berbasis di wilayah Inggris di Gibraltar tentang desain armada kapal selam baru.

Dua dari empat kapal selam aktif Taiwan dibangun di Belanda pada 1980-an, meskipun negara itu kemudian menolak untuk menjual lebih banyak kapal selam ke Taiwan.

Baca juga: Taiwan Bangun Kapal Selam Dalam Negeri untuk Menangkal Ancaman Militer Cina

Prancis juga telah menjual fregat dan jet tempur ke Taiwan. Taiwan mengatakan tahun lalu pihaknya berusaha membeli peralatan tempur dari Prancis untuk meningkatkan sistem interferensi rudal kapal.

CSBC Corporation Taiwan yang didukung negara mulai membangun kapal selam baru tahun lalu, yang bertujuan untuk mengirimkan yang pertama dari delapan kapal selam yang direncanakan pada 2025.

Menteri pertahanan Taiwan bulan lalu mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menyetujui ekspor teknologi sensitif untuk melengkapi armada kapal selam Taiwan.

REUTERS

Berita terkait

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

3 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

22 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

23 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya